Corona Masuk Indonesia, Harga Masker Tembus Rp300 Ribu per Kotak
- Mohammad Yudha Prasetya/VIVAnews
VIVA – Geger virus corona yang meneror dunia sejak Januari 2020 lalu berdampak pada meroketnya harga masker. Apalagi di Indonesia sudah dipastikan terjangkit virus mematikan yang disebut berasal dari China itu.
Di Kota Surabaya, Jawa Timur, peralatan pelindung lubang pernapasan itu bahkan tembus di angka Rp300 ribu per kotak. Akibatnya, banyak apotek yang menyetop penjualan masker. Selain harganya tinggi, juga karena langka.
Seorang apoteker di Surabaya, Tyas Susiawati (59 tahun), sebelum kabar wabah virus corona menyebar di masyarakat, harga masker di pasaran di kisaran Rp20 ribu per kotak untuk kualitas biasa. "Kalau yang bagus di atas dua puluh ribu, tak sampai tiga puluh ribu. Per kotak isinya 50 masker," katanya kepada VIVAnews pada Senin, 2 Maret 2020.
Begitu muncul corona menjangkit warga Depok, Jawa Barat, harga masker langsung meroket, tembus di angka Rp150 ribu-Rp200 ribu per kotak untuk kualitas biasa. Sementara untuk kualitas bagus menembus angka Rp300 ribu per kotak.
Karena alasan itu, Tyas mengaku tak lagi menjual masker di apotek miliknya. "Sejak harganya enggak karu-karuan, saya tak ikut-ikutan jual masker lagi sampai sekarang," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Herlin Ferliana, mengatakan, tingginya harga masker kemungkinan karena stok berkurang. "Karena ini teori pasar. Masker itu produksi tahun-tahun sebelumnya berlebih-lebih, tapi karena ini permintaan besar, terutama di luar negeri minta kiriman dari sini, membuat jumlahnya relatif sangat terbatas," katanya kepada wartawan.
Pihak Dinkes, lanjut Herlin, melakukan langkah pengawasan di rumah sakit-rumah sakit dan memastikan bahwa stok masker masih aman. "Rumah sakit kita kawal tetap aman, tapi yang di luar memang tidak sebanyak tahun sebelumnya karena ada corona. Maka saran kami dari Dinkes yang sakit saja (memakai masker), yang sehat tidak usah," tuturnya.