Polisi Duga Pegawai Batan Penyimpan Radioaktif Jual Jasa Dekontaminasi

Tim Batan dan Bapeten di lokasi temuan paparan tinggi radioaktif di Tangerang.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

VIVA – Polisi menduga pegawai aktif Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), SM sudah lama menyimpan zat radioaktif di kediamannya di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan.

5.5 Ton Air Terkontaminasi Radioaktif Bocor dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima

Dugaan ini muncul bukan tanpa alasan. Indikasi tersebut muncul karena saat ditemukan, tingkat radiasi zat tersebut telah menurun. Tapi, polisi belum bisa memastikan berapa lama zat tersebut sudah disimpan oleh SM di kediamannya. Hal ini masih pendalaman lebih lanjut.

"Sementara kami menduga praktek ini sudah dilakukan cukup lama. Indikasinya, kata Pak Dudit (Sekretaris Utama Bapeten Hendrianto Hadi Tjahyono), bahwa diketemukan zat radioaktif itu sudah mulai menurun radiasinya. kan sifat radioaktif itu luruh, maksudnya lama-lama dia berkurang radiasinya. itu menandakan bahwa barang itu sudah lama di rumah," ucap Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Asep Adi Saputra saat dikonfirmasi wartawan, Minggu 1 Maret 2020.

Politikus PKS Prihatin Jokowi Tak Paham Kedudukan BRIN soal Orkestrasi Penelitian

Dia menambahkan, dari hasil penyelidikan sementara SM diduga menawarkan jasa Dekontaminasi. Sebab, polisi menemukan zat radioaktif Cesium 137 dan beberapa bahan lainnya. 

Asep menyebut jasa dekontaminasi tersebut dijadikan mata pencaharian tambahan oleh SM. Padahal, SM sampai saat ini masih dinyatakan pegawai aktif di Batan.

Para Ahli Khawatir Dampak Pembuangan Air Limbah Nuklir Jepang ke Laut

"Hasil penyelidikan kami, saudara SM ini kan juga melakukan praktek dekontaminasi, jadi dengan diketemukan zat radioaktif Cs 137 dan ada beberapa zat radioaktif. Dia (SM) membuka jasa dekontaminasi juga. Jadi sepertinya ini orang sudah jadi semacam mata pencaharian," ujar Asep.

Lebih lanjut dia menambahkan, diduga SM tidak sendiri terkait praktik ini. Jasa dekontaminasi yang dilakukannya itu diyakini sudah berlangsung lama. Untuk itu, polisi kini tengah mendalami pihak-pihak yang dianggap menyalurkan atau mendistribusikan zat-zat berbahaya tersebut. 

"Sehingga dengan itu tentunya diduga juga dia tidak bekerja sendiri. Dugaannya juga begitu karena tidak mungkin ya dia sendiri, barang darimana, nanti menyalurkannya ke mana," katanya lagi.

Brimob dan UGM ciptakan alat proteksi radioaktif dan nuklir

Pertama di Dunia, Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir

Pertama di Dunia, Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir

img_title
VIVA.co.id
9 Maret 2024