Semburan Air Lumpur Misterius di Grobogan Diduga Gas Rawa
- VIVAnews/ Dwi Royanto (Semarang)
VIVA – Semburan air bercampur material berupa lumpur dan batu terjadi di kompleks Panti Asuhan Yayasan Yatama, Desa Karanganyar, Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu, 29 Februari 2020. Dugaan awal, semburan tersebut diperkirakan merupakan gas rawa.
"Berdasarkan pemantauan dinas ESDM Jawa Tengah semalam, dugaan awalnya itu gas rawa," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan, Endang Endang Sulistyaningsih saat dikonfirmasi VIVAnews, Minggu, 1 Maret 2020.
Endang mengatakan, gas rawa itu memang ada tekanannya, tapi akan hilang sendiri. Meskipun diduga merupakan gas rawa, namun Endang belum memastikan kandungan lumpur dan material yang muncul.
Kini semburan tidak lagi muncul, namun keluar air jernih dan terasa asin. "Kondisinya saat ini sudah tidak ada semburan lagi, hanya keluar air jernih dan rasanya asin," ujarnya.
Walau tak ada semburan, Endang mengimbau agar sumur tersebut tidak digunakan terlebih dahulu sebab kondisinya belum aman. Selanjutnya, apabila terjadi semburan lagi seperti semburan awal kemarin, sumur tersebut akan ditutup demi keamanan panti asuhan dan warga sekitar.
"Akibat semburan lumpur, dua hektar sawah di sekitar kompleks sumur juga tertutup material pasir, bekas semburan tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, proses pengeboran sumur diawali pada Rabu, 26 Februari 2020 pagi. Hingga akhirnya pada Sabtu, 29 Februari 2020 sekitar pukul 06.00 WIB baru diketahui lubang yang sempat terpasang pipa paralon tersebut menyemburkan air dan material campuran. Tingginya mencapai 3 hingga 5 meter. Kemudian semburan tersebut surut pada Minggu 1 Maret 2020 sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
"Kedalaman sekitar 60 meteran. Ketinggian semburannya hingga mencapai 30 sampai 40 meter," ujarnya.