Virus Corona Meluas, Bisnis Penerbangan Menurun
- VIVA/M Ali Wafa
VIVAnews - Sejak virus corona atau covid-19 meluas, bisnis penerbangan di Indonesia mengalami penurunan. Hal itu ditandai dengan data pergerakan pesawat ke sejumlah lokasi wisata.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, menjelaskan salah satu proses pergerakan pesawat yang mengalami penurunan yakni Bali. Di mana, sebelum merebaknya virus berbahaya tersebut, dalam satu hari pergerakan pesawat mencapai 470 namun, saat ini hanya kurang lebih sekitar 400 pergerakan se Indonesia.
"Sekarang ini banyak slot kosong dan itu memang terjadi akibat virus corona ini. Biasanya slot menujuk Bali atau Lombok itu bisa mencapai 470 penerbangan, sekarang hanya kurang lebih 400 saja," katanya di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu, 29 Februari 2020.
Terlebih, virus corona menjadi saat ini sudah menjadi urgent bagi seluruh negara. Maka dari itu, pemerintah melakukan upaya agar bisnis penerbangan tidak loyo khsusnya untuk domestik.
"Karena adanya virus corona ini, rata-rata pergerakan turun sekitar 20 persen. Makanya saat ini, pemerintah bersifat fleksibel apalagi untuk melakulan recovery. Di mana, kita memberikan insentif dengan tujuan untuk mendorong pariwisata domestik agar bisa mengisi kekosongan yang ada, sehingga diharapkan akan bisa menggalakkan perekonomian dari pariwisata ini dan akan normal lagi," ujarnya.
Untuk penurunan harga tiket ini pun menjadi hal yang mutlak dan berdasarkan dengan keputusan presiden atau kepres yang mana akan berlaku tahap pertama selama tiga bulan kedepan atau bisa seterusnya. Di mana, untuk diskon diberikan pada 10 destinasi dengan lokasi atau titik pemberangkatan dan kepulangan di Bandara Soekarno-Hatta.