Stafsus Jokowi Minta WNI eks ISIS yang Dipulangkan Diseleksi Ketat
- Dok. Pribadi Diaz Hendropriyono
VIVA – Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono, berharap pemerintah daerah dan masyarakat untuk mempersiapkan diri jika wacana kepulangan anak-anak WNI eks simpatisan ISIS dipulangkan ke Tanah Air. Menurut dia, upaya yang dilakukan pemerintah pusat mendata dan menyiapkan program reintegrasi para WNI ini tidak boleh menjadi masalah baru.
"Selanjutnya, ketika anak-anak tersebut sudah pulang, peran pemerintah daerah serta masyarakat juga sangat dibutuhkan," kata Diaz kepada wartawan, Jakarta, Jumat 28 Februari 2020.
Diaz yang juga Ketua Umum PKPI ini mengatakan, seleksi ketat anak-anak di bawah usia 10 tahun agar paparan ideologi radikal yang diterima sebelumnya diganti dengan program pembinaan. Artinya, pemerintah mendampingi secara betul-betul mereka yang sudah lolos seleksi ketika tiba di Indonesia.
"Maka dari itu, sebagai bentuk dukungan terhadap keputusan Presiden, kita terus mengimbau kepada pihak-pihak terkait untuk mempersiapkan upaya pemulihan,” ujarnya.
Diaz menyadari bahwa anak-anak tersebut pernah tinggal bersama kelompok teroris yang memilik ideologi yang berbeda dengan masyarakat Indonesia. Sebagian dari mereka, kata dia, kemungkinan pernah menyaksikan peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan seperti pembunuhan, sehingga dapat muncul rasa dendam sejak dini terhadap kelompok tertentu.
Oleh karenanya, dia berharap, adanya kriteria ketat dalam menyeleksi dan mengidentifikasi anak-anak tersebut sebelum dipulangkan.
"Tindak lanjut terhadap anak-anak eks ISIS inilah yang menjadi problem selanjutnya ketika mereka tiba di Tanah Air," kata Diaz. (sah)
Diaz Hendropriyono: Perlu Ada Solusi Inovatif untuk Mengatasi Sampah Plastik
Dewan Komisaris Greenhope, Diaz Hendropriyono mengatakan perlu adanya solusi inovatif untuk mengatasi persoalan sampah di Indonesia.
