Sopir Truk Tewas Dibantai di Papua, Tujuh Polisi Diperiksa

Polisi melindungi sopir truk yang dianiaya di Papua
Sumber :
  • Screenshot video Youtube

VIVAnews - Sebanyak tujuh personel Polri diperiksa Propam Polda Papua terkait insiden tewasnya seorang sopir truk bernama Yunus (25), warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yang diamuk massa secara biadab di Papua. Ketujuh anggota polisi tersebut diperiksa lantaran berada di lokasi Yunus dianiaya hingga tewas.

“Ya dimintai keterangan karena kan ada tujuh personel di sana,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Asep Adi Saputra di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 28 Februari 2020.

Di sisi lain, Polda Papua, kata Asep, telah melakukan upaya pemulihan situasi dan keamanan agar tidak berkembang pasca kejadian pembantaian itu.

“Yang kedua Kapolda menyampaikan bahwa secara kronologi di dalami dari anggota yang ada di lokasi,” kata Asep.

Sebelumnya, viral beredar video penganiayaan sekelompok orang terhadap sopir truk ke Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua. Sopir truk tersebut dianiaya dengan dipukuli sampai tewas.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw menyatakan sudah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan terkait kasus meninggalnya sopir truk tersebut.

"Kami menurunkan tim baik itu dari Propam Polda Papua dan dibantu oleh anggota Mapolres Nabire serta Mapolsek Kamu. Tim akan coba klarifikasi dan mencari fakta guna mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam kejadian itu,” kata Paulus di Polresta Jayapura, Kamis, 27 Februari 2020.

Paulus mengaku prihatin terhadap kasus penganiayaan tersebut. Ia menduga korban menjadi salah saran kelompok orang yang emosi.

Perkuat Teritorial di Papua, Satgas Habema Yonif 6 Marinir Gelar Komsos hingga Bagikan Sembako ke Warga Dekai

"Saya dapat informasi korban dicurigai merupakan pelaku tabrak lari. Namun, ternyata bukan dia sebenarnya. Dan kami akan tindak para pelaku," kata Paulus.

Dia juga membantah kabar adanya pembiaran dari anggota di lapangan saat melindungi korban dari amukan kelompok orang beringas itu. Ia bilang, petugas di lapangan sudah benar melakukan prosedur perlindungan terhadap korban.

Keluarga Rewang Tuntut Polisi Proses Kasus KDRT Cawagub Papua Terpilih

Namun, ia menekankan kelompok yang beringas itu seperti seolah main hakim sendiri tanpa mengetahui peristiwa sesungguhnya.

"Harus ditekankan yang seharusnya tidak boleh dilakukan adalah main hakim sendiri oleh sekelompok orang di mana kejadian tersebut sudah ditangani oleh anggota kami di lapangan bukan malah menyalahkan aparat,” kata Paulus.

Legislator PKB Duga Anak Bos Toko Roti Bukan Sakit Jiwa tapi Psikopat

Dalam video yang beredar dan viral, seorang sopir truk terlihat ketakutan dan meminta perlindungan dari seorang aparat petugas polisi. Sekelompok orang Papua yang emosi terus memukuli sopir truk asal Sulawesi itu dengan tangan kosong sampai kayu. Diduga sopir itu dituduh menabrak seekor babi.

Meski berusaha ditenangkan oleh sejumlah aparat Brimob, tetap saja kelompok orang tersebut memukuli sopir.

Kiddy Space berikan keterangan soal perijinan

Kiddy Space Daycare di Depok Buka Suara Soal Kasus Penyiraman Air Panas ke Balita

Pihak Kiddy Space, daycare yang salah satu pengasuhnya menyiram air panas ke anak asuh akhirnya angkat bicara. Pemilik Kiddy Space Pengasinan, Irwan Renaldi dengan tegas.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024