Risma Ungkap Strategi Kurangi Risiko Banjir di Surabaya dengan Bambu
- VIVAnews/Nur Faishal
VIVA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bali I Nyoman Adi Wiryatama mengunjungi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis, 27 Februari 2020. Pertemuan terjalin terkait pertukaran cara dan gagasan penghijauan kota dan pengolahan sampah.
Pertemuan diawali dengan ramah tamah di Rumah Dinas Risma di Jalan Sedap Malam, tak jauh dari Balai Kota Surabaya. Turut hadir Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dan Komisaris PT SIER Didik Prasetyono. Rombongan kemudian bergeser ke Taman Harmoni di Keputih lalu ke Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kecamatan Gubeng.
Di Taman Harmoni, Adi, Risma, Awi, dan Didik melakukan penanaman bibit bambu beragam jenis bantuan dari Ketua DPRD Bali. Di antaranya bambu Gading Ori, Bambu Santong, Lepung Hitam, Talitam, buluh, Tamlang, Tutul, Jajang, Tali dan bambu ampel. Taman Harmoni dipilih karena di kawasan Surabaya Timur itu tak jauh dari hutan bambu hasil budidaya warga setempat.
Risma mengatakan, pohon bambu memiliki banyak manfaat seperti bisa menyimpan air. Maka nanti di daerah sekitar pohon bambu diharapkan akan muncul sumber-sumber mata air baru. Sebab itu ia meminta masyarakat tidak menyepelekan pohon bambu. "Setidaknya bisa mengurangi banjir," ujarnya.
Risma lantas membawa Adi Wiryatama dan rombongan berkunjung ke PLTSa di kawasan Kebun Bibit Bratang di Kecamatan Gubeng. Di sana, dia mengajak Adi melihat-lihat proses pengolahan sampah. Pengamatan VIVAnews, sampah-sampah daun dan ranting pohon terkumpul banyak di lokasi.
Di bagian dalam, gunungan serbuk sampah yang sudah berubah wujud menjadi kompos berwarna gelap tersimpan. Ada juga pekerja yang memilah-milah sampah plastik untuk dibuat campuran bahan tenaga listrik. "Plastik yang diolah di sini bukan yang bisa dijual lagi, tapi plastik yang betul-betul rusak," ujar Risma.
Risma dan Adi menelurkan gagasan terciptanya kerjasama antara Surabaya dengan Bali dalam hal penanganan sampah. Risma menghibahkan sistem yang dia terapkan di Surabaya untuk diterapkan di Bali. "Bali sungguh indah. Tapi karena jutaan wisatawan datang, dan kesadaran soal sampah belum benar-benar tertanam di orang-orang itu, akhirnya sampah jadi masalah," katanya.
I Nyoman Adi Wiryatama mengakui saat ini ada permasalahan besar di Bali, yakni soal sampah. Sampah-sampah yang ada hanya ditumpuk di TPA tanpa didaur ulang apalagi diolah menjadi listrik seperti di Surabaya. "Kami akui memang agak terlambat soal pengelolaan sampah ini, makanya kami belajar ke Surabaya," katanya.
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mendukung kerja sama rencana Surabaya dan Bali soal penghijauan dan penanganan sampah itu. Ia mengapresiasi bantuan bambu dari DPRD Bali untuk ditanam di Surabaya. "Bambu merupakan pohon rakyat, sehingga kerjasama ini diharapkan mendatangkan manfaat besar bagi rakyat."