Politisi Demokrat: Harun Masiku Disembunyikan, Bukan Melarikan Diri
- Dokumen DPD Partai Demokrat NTT
VIVA – Anggota Komisi III DPR, Benny K Harman mempertanyakan kerja Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, yang hingga kini belum menemukan tersangka kasus dugaan suap Harun Masiku.
"Karena kasus Masiku ini akan menjadi ujian apakah ada versi baru ini lolos atau tidak. Ini ujian berat bagi KPK versi baru," kata Benny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu 19 Februari 2020.
Benny yang juga politisi Partai Demokrat, menyarankan jika KPK sudah tak mampu, sebaiknya meminta bantuan Badan Intelijen Negara dan Kapolri Jenderal Idham Azis. Ia mengibaratkan, jumlah kantor Polres di seluruh Indonesia yang jumlah lebih dari 5.000 bisa membantu mencari caleg asal PDI Perjuangan tersebut.
"Masa tidak dapat Masiku," ujarnya.
Benny masih tak percaya Harun Masiku melarikan diri. Ia malah balik bertanya, justru kemungkinan Harun disembunyikan. Menurut dia, pencarian Masiku pertaruhan bagi KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri.
"Masiku ini melarikan diri atau bersembunyi. Di zaman begini ini, lebih tepat kalau Masiku itu disembunyikan. Dugaan saya disembunyikan," kata dia.
Sudah sekitar satu bulan lebih sejak ditetapkan tersangka, KPK diketahui belum juga bisa mengamankan Masiku. KPK telah melakukan berbagai upaya untuk dapat menangkap Harun.
Upaya yang dilakukan KPK yakni dengan meminta bantuan ke Polri untuk memasukkan nama Harun dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) atau buronan. Polri sudah menyebar DPO Harun Masiku ke seluruh Polres dan Polda.
Tak hanya itu, KPK juga telah meminta bantuan Imigrasi untuk mencegah Harun Masiku ke luar negeri. KPK juga berharap ada laporan yang signifikan dari masyarakat terkait keberadaan Harun Masiku. Terakhir, KPK sudah membentuk tim khusus untuk memburu Harun.
Namun, sejumlah upaya yang dilakukan KPK itu hingga kini belum membuahkan hasil. Tersangka suap terkait penetapan anggota DPR Pergantian Antar Waktu (PAW) dari PDIP itu masih berkeliaran bebas.