Tak Diberi Uang Tunai, Jemaah Haji 2020 Dibekali Kartu Debit

Jemaah Haji Kloter Makassar Tiba di Jeddah
Sumber :
  • VIVA/Darmawan/MCH 2019

VIVA – Selain inovasi layanan haji dalam negeri, Kementerian Agama RI juga akan melakukan inovasi layanan haji luar negeri. Mulai dari dari peningkapan konsumsi bagi jemaah, sampai mekanisme pemberian biaya hidup atau living cost bagi jemaah.

Gelar Rakor di KUH Jeddah, Menag: Persiapkan Pelaksanaan Haji

Menurut Menteri Agama Fachrul Razi, uang saku bagi jemaah untuk musim haji 2020 diberikan dalam bentuk kartu debit yang juga berfungsi sebagai kartu identitas jemaah.

"Living cost jemaah tidak kita kasih tunai. Tapi kita akan berikan dalam bentuk kartu," kata Fachrul Razi saat memberi keterangan pers pada Selasa, 18 Februari 2020 kemarin.

Tampil di GBK Setelah Timnas Indonesia Menang dari Arab, Ini Kata Yura Yunita

Guna memudahkan penggunaan kartu debit ini, khususnya bagi jemaah lansia, Kemenag telah melakukan pelatihan kepada masing-masing kepala regu dan juga pimpinan kloter. 

Perubahan sistem pemberian uang saku bagi jemaah dilakukan dari evaluasi atau pengalaman saat ibadah haji tahun sebelumnya. Banyak jemaah yang menganggap uang biaya hidup ini harus dihabiskan saat melaksanakan ibadah haji.

Menteri Agama Datangi KPK Minta Pendampingan Dalam Pelaksanaan Ibadah Haji

"Kita kasih dalam bentuk debit, mungkin ini akan dipakai secukupnya. Bangga juga kalau pulang haji masih ada uang," katanya.

Sesuai dengan keputusan Kemenag dan Komisi VIII DPR RI, bahwa Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2020/ 1441 H, sebesar Rp35.235.602. Biaya ini mencakup biaya penerbangan, akomodasi dan juga uang saku atau living cost sebesar 1.500 Riyal atau mencapai Rp5,5 juta untuk setiap jemaah.

Sementara itu, layanan konsumsi di Mekah pada pelayanan haji tahun ini akan ditambah dari 40 menjadi 50 kali. Ini agar jemaah bisa fokus pada persiapan ibadah di puncak haji

Kemudian menambah layanan Eyab (VIP Lounge) di Bandara Jeddah dan Madinah. Tahun lalu, layanan ini baru dinikmati 55 kloter, terdiri dari 17 kloter di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah dan 28 kloter di bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Kemenag mengupayakan ke pihak Arab Saudi agar lebih banyak lagi kloter jemaah haji Indonesia yang bisa menikmati layanan ini.

Lalu penambahan layanan toilet jemaah haji di Mina. Arab Saudi saat ini tengah membangun 60 ribu toilet di Mina. Menag sudah melobbi Menteri Haji Arab Saudi agar memprioritaskan pembangunan toilet tersebut pada kawasan tenda jemaah haji Indonesia. Bertambahnya toilet akan mengurangi antrean jemaah haji.

“Meski ada banyak layanan haji yang meningkat, namun Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun ini tetap, atau sama dengan tahun lalu, rata-rata sebesar Rp35.235.602,” kata Menag.  
 

Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

Menag Sebut Arab Saudi Siap Beri Perhatian Khusus Jemaah Haji Indonesia

Menag juga menyampaikan bahwa Indonesia mendapat perhatian khusus dari pemerintah Arab Saudi sebagai negara dengan jumlah jemaah haji terbesar di dunia.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024