Soal Pancasila Musuh Agama, Kepala BPIP Sebut Ucapannya Dipotong Media

Kepala BPIP Yudian Wahyudi
Sumber :
  • Facebook Yudian Wahyudi Asmin

VIVA – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, meralat pendapatnya yang belakangan menuai pro-kontra di publik. Menurut dia, penjelasannya soal konsep Pancasila kekinian telah dipotong saat dia menerima wawancara dengan salah satu media. 

Kata Gerindra soal Penghapusan Utang Petani-Nelayan

Ia menegaskan dasar negara yang telah disepakati bersama merupakan konsensus dari semua agama yang kemudian belakangan ditafsirkan lain dengan dalil kepercayaannya oleh sekelompok orang.

"Ini menjadi musuh, ini yang dimaksudkan. Jadi tujuan saya ke sana sebenarnya, (kemudian) dipotong oleh detik (Detik.com) dengan judul itu," kata Yudian saat rapat dengar pendapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa 18 Februari 2020.

Aktivitas Retno Marsudi Usai Tak Menjadi Menlu, Isi Seminar Bicara Pancasila Pemersatu Bangsa

Pernyataan agama merupakan musuh Pancasila, tegas Yudi, justru sebaliknya dia sampaikan. Fatwa-fatwa agama justru mengisi yang termaktub dalam nilai-nilai Pancasila.

"Saya sudah mulai tidak bicara di depan publik seperti saran pada (DPR) umumnya hari ini. Kemudian dari segi pendekatan yang akademik tadi saya mohon maaf ya karena transisi tadi masih belum selesai," kata dia

Tindak Pidana Ideologi Negara dalam KUHP Dinilai Harus Diatur Lebih Lanjut, Ini Alasannya

Mantan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta ini mengaku, ke depan dia dan jajarannya akan berhati-hati berbicara di depan media. Maksud dari pernyatannya itu, kadang kala penjelasannya yang terbiasa disampaikan secara akademik, memungkinkan dipotong kutipannya dan kemudian salah tafsir diterima publik.

"Jadi tidak akan ada lagi nanti kontroversi saya sebagai pribadi. Mungkin kalau saya menguji disertasi itu terbatas di ruang," tutur dia.
 

Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan bahwa Pemerintah harus mengantisipasi penyebaran paham khilafah di tengah perhelatan Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024