Kepala BPIP: TikTok Cs Bakal Jadi Sarana Sosialisasi Pancasila

Rapat Kepala BPIP dengan DPR
Sumber :
  • Eduward Ambarita/VIVAnews

VIVA – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang baru, Yudian Wahyudi, berencana menggunakan metode baru untuk mengenalkan dasar-dasar negara kepada milenial. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Yudian pun, berniat menggunakan platform media sosial sebagai sarana sosialisasi mulai dari Youtube hingga TikTok.

Diam-diam Jamie Miller Punya Artis Favorit Indonesia, Siapa?

"Ada Youtube, ada Blogger, ada pokoknya medsos yang sekarang digital lah. Digital mode ini kita pakai, sehingga nanti akan ada, ya termasuk TikTok segala macam itu," kata Yudian saat rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 18 Februari 2020.

Yudi mengatakan, sosialisasi seperti itu masuk dalam non kurikulum. Artinya, di pendidikan formal, BPIP pun masuk seperti yang sudah berjalan sebelumnya. Lembaga tersebut juga berniat menggandeng publik figur agar pesan yang disampaikan merasuk kepada anak- anak muda.

Gemes! Abe Cekut Boyong 2 Piala di TikTok Awards Indonesia 2024

"Agar mereka ini tidak terasa bahwa mereka itu sebetulnya sedang kita ajak untuk berpancasila," ucap Yudian.

Mantan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta itu mengakui, telah terjadi gap antara generasi tua dan muda dalam memahami Pancasila. Oleh karenanya, pengenalan Pancasila kepada kaum muda, tidak lagi mengandalkan doktrin yang kaku.

Disebut Family Goals oleh Netizen, Fadil Jaidi Ingin Ubah Mindset Masyarakat Soal Keluarga

"Olahraga itu kita arahkan untuk misalnya persatuan, gotong royong. Saling mencintai, suportif, belajar objektif melihat fakta, tapi tanpa dihindari tekanan semacam indoktrinasi. Asal mereka paham bahwa ini adalah nilai-nilai ke-pancasila-an," kata Yudian.

Kepala BPIP Yudian Wahyudi

Kepala BPIP Sebut Pancasila Bikin Setiap WNI Terlahir sebagai Calon Presiden

Kepala BPIP mengatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara membuat WNI berhak menjadi Presiden Republik Indonesia karena semua orang yang sejajar.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024