Banjir dan Longsor di Garut, Dua Warga Tewas
VIVA – Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kecamatan Talegong dan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, membuat longsor dan banjir bandang terjadi dibeberapa titik. Akibat musibah ini, dua warga dinyatakan meninggal dunia dan seorang warga masih dalam pencarian petugas.
Kepala Bidang pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan bahwa hujan terjadi sejak Minggu 16 Februari 2020 hingga Senin 17 Februari 2020. Akibatnya bencana longsor terjadi dibeberapa titik, hingga memakan dua korban tewas dan satu warga masih dinyatakan hilang.
"Ada beberapa titik longsor di dua kecamatan ini, akibatnya ad warga yang menjadi korban, " ujarnya, Selasa 18 Februari 2020.
Longsor pertama terjadi di Kampung Cikidang, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, seorang warga meninggal dunia. Korban bernama Popon (56) saat bersama suaminya sedang berjalan di pematang sawah, tiba-tiba longsor terjadi dari atas tebing.
"Jadi korban ini memang berada dekat dengan lokasi longsor, korban tertimpa bebatuan yang ikut terbawa tanah longsor dibagian kepala, " ucap Tubagus.
Sementara itu lanjut Tubagus korban banjir bandang, Teti (35) ditemukan tewas dua jam pasca terseret air sungai Kampung Rawayan, Desa Karang Sewu, Kecamatan Cisewu Garut, Senin kemarin. Korban terbawa arus air bah saat menyebrangi sungai, tiba-tiba datang banjir bandang.
"Sang suami hampir berhasil menyelamatkan korban, tetapi akibat air sangat deras korban pun terlepas, " katanya.
Sementara itu saat ini sedang dilakukan pencarian korban terbawa longsor di Kampung Legokbintinu, Desa Sukamaju, Kecantikan Talegong Garut. Rumah yang berada di atas tebing setinggi 300 meter hilang terbawa longsor kedasar tebing, satu orang penghuni rumah hilang.
"Jadi saat ini korban masih dilakukan pencarian, kemungkinan korban cukup dalam tertimbun material longsor,” kata Tubagus. (ren)