Tragedi Tiga Siswa Tenggelam di Sidoarjo, Kinerja BPBD Disorot
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Politikus Partai Gerinda yang disebut-sebut calon Bupati Sidoarjo, Bambang Haryo, menyoroti kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atas tragedi tenggelamnya tiga siswa di kali pucang Sidoarjo, Rabu, 12 Februari 2020.
Menurut Bambang Haryo, musibah yang terjadi Ini, bukti bahwa pengawasan terhadap masyarakat yang ingin memanfaatkan sungai untuk kegiatan atau aktivitas di sungai masih kurang.
"Ini perlu lebih ditingkatkan lagi karena anggaran kebencanaan akibat alam atau non-alam ini perlu dicukupkan dan tentu kita mengharapkan instansi terkait, bisa memberikan rambu-rambu informasi yang jelas kepada masyarakat bahwa sungai tersebut dalam keadaan bahaya, sehingga ada pelarangan," ujarnya.
Dia melanjutkan, informasi mengenai potensi bencana harus diinformasikan kepada publik secara terus menerus sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, juga informasi tertulis yang disediakan kepada penduduk di bantaran sungai.
Di samping sosialisasi mitigasi bencana, penyelamatan dan perlindungan juga perlu disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat. "Masyarakat di sekitar bantaran sungai, itu harus ada pelatihan pendidikan penanggulangan bencana untuk penyelamatan, dan tugas tersebut diberikan kepada warga yang memiliki kecakapan," ujarnya.
Mengenai pendidikan dan pelatihan penyelamatan, menurutnya, harus dimasukkan dalam anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Anggaran ini untuk melatih masyarakat di sekitar bantaran sungai.
"Ini perlu karena sungai dan kanal yang ada di wilayah Sidoarjo jumlahnya ratusan, bahkan ribuan, jadi bisa diantisipasi dengan cara itu tadi," ucapnya.
Bambang kembali mengatakan, sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019 yang pernah duduk di Komisi V, dalam kejadian tenggelamnya tiga pelajar di Sidoarjo, setelah mendapatkan informasi, dia terus menekan kepada BNPB dan BPBD untuk segera melakukan pencarian korban dengan kekuatan maksimal.
Tiga siswa, yakni Aan Nuch Hasan (13) siswa SMP N 5 asal Desa Pagerwojo, Buduran, Sidoarjo; Moch Rully Kurniawan (13), siswa SMP N 5 Sidoarjo tinggal di Jalan Kartini, Kelurahan Sidokumpul, Sidoarjo; dan Dafaldi (13) siswa SMP N 5 tinggal di Jalan Kartini, tenggelam di Kali Pucang saat berenang. Ketiganya ditemukan tak bernyawa oleh tim gabungan BPBD Kabupaten Sidoarjo.