Soal Suap Wahyu Setiawan, Kepala Sekretariat DPP PDIP: Ngeri Kali

Kepala Sekretariat DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi Darmo.
Sumber :
  • VIVAnews/Edwin Firdaus

VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi terus mendalami kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR dari PDIP. Penyidik KPK pada Kamis ini, 13 Februari 2020, meminta keterangan Kepala Sekretariat DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi Darmo sebagai saksi.

Maruarar Sirait Bikin Sayembara Rp8 Miliar jika Temukan Harun Masiku, Begini Respons KPK

Usai menjalani pemeriksaan, Adhi Dharmo enggan menjawab pertanyaan awak media. Hal ini termasuk pertanyaan soal sumber uang yang diberikan politikus PDIP Harun Masiku kepada mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Ia justru menanggapinya dengan berkelakar.

"Ngeri kali, ngeri kali ngeri kali, ngeri kali ngeri kali, ngeri kali kawan," kata Adhi di kantor KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.

Ada Nama Harun Masiku di Daftar Pemilih Tetap pada Pilkada Jakarta

Selebihnya ia mengaku hanya dicecar penyidik ihwal proses dan mekanisme pencalonan anggota DPR di internal DPP PDIP. Selain itu, tim penyidik juga mendalami mengenai mekanisme di DPP PDIP dalam mengajukan PAW anggota DPR.

"Biasa soal mekanisme. Soal rapat pleno, itu aja mekanisme rapat-rapat," ujarnya.

KPK Sebut Kasus Eks Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Tak Sama dengan Harun Masiku

Dalam pemeriksaannya, dalih dia, penyidik  tidak menanyakan terkait aliran uang suap. "Oh tidak ada, tidak ada (pertanyaan aliran uang)," katanya. 

Plt Jubir KPK Bidang Penindakan, Ali Fikri, mengatakan Adhi diperiksa untuk tersangka Wayu Setiawan. Sebelumnya, tim penyidik juga pernah memanggil tiga saksi dari Sekretariat DPP PDIP pada 24 Januari 2020. Ketiga orang tersebut yakni, Kusnadi, Gery, dan Riri.

Berdasarkan pernyataan advokat PDIP Donny Tri Istiqomah, Kusnadi, yang merupakan salah satu Sekretariat DPP PDIP, adalah pihak yang pernah menitipkan uang sebesar Rp400 juta kepada Donny.

Hal tersebut diakui Donny usai diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap terhadap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Rabu kemarin. Donny membantah uang tersebut berasal dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. 

Menurut Donny, uang yang dia terima dari Kusnadi untuk diberikan kepada tersangka Saeful Bahri berasal dari politikus PDIP Harun Masiku.

"Pernah Mas Kusnadi nitip uang untuk Pak Saeful ke saya. Dan, kan sudah terkonfirmasi juga, bahwa uang yang dari Mas Kusnadi yang dititipkan ke saya untuk Pak Saeful itu dari Pak Harun," kata Donny. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya