Pemerintah Akan Kirim Tim untuk Verifikasi 689 Orang Eks ISIS

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
Sumber :
  • VIVAnews/Anwar Sadat

VIVA – Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan, pemerintah Indonesia akan mengirim tim untuk melakukan verifikasi terhadap eks-ISIS yang sebelumnya berkewarganegaraan Indonesia.

Panglima AD Joseph Aoun Jadi Presiden Baru Lebanon, Siapkan Kebijakan Tangkal Israel

Belakangan, kabar mereka akan dipulangkan ke Tanah Air mencuat. Namun pemerintah memutuskan tidak akan memulangkan mereka. Sebab, mereka dianggap sudah melepas status kewarganegaraan Indonesia yang dimiliki sebelumnya.

Sebanyak 689 orang eks ISIS itu, kini menghuni beberapa camp di Suriah maupun Turki. "Langkah pertama yang akan dilakukan pemerintah adalah melakukan verifikasi, pendataan secara detail. Nanti akan dikirim tim dari Indonesia untuk melihat, mendata secara detail siapa-siapa itu yang dari jumlah 689 dari anak-anak, ibu-ibu dan kombatannya, itu nanti akan kita data dengan baik," ujar Moeldoko, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 13 Februari 2020.

PBB Sebut "Peluang Besar" Sekaligus "Ancaman Serius" terhadap Kedaualatan dan Integritas Suriah

Tim akan terdiri dari beberapa instansi, yaitu BIN, BNPT dan Kepolisian. Tim akan dikirim untuk melakukan verifikasi tersebut. Butuh waktu sekitar tiga hingga empat bulan, untuk tim tersebut bekerja.

Moeldoko menegaskan, sejumlah 689 eks-ISIS tersebut bukan lagi warga negara Indonesia (WNI). Sebab mereka sudah memutuskan untuk membakar paspor dan melanggar UU Kewarganegaraan. "Sudah dikatakan stateless (tanpa kewarganegaraan)," katanya.

Kemenangan Pemberontak di Suriah Picu Ketakutan China

Mantan Panglima TNI itu menegaskan, pencabutan status kewarganegaraan Indonesia terhadap 689 eks-ISIS itu tidak perlu lagi melalui pengadilan. Karena mereka sendiri mencabut status kewarganegaraan Indonesianya tersebut. Salah satu yang menjadi indikasi pemerintah adalah pembakaran paspor. "Ya karena mereka sendiri yang menyatakan sebagai stateless. Pembakaran paspor adalah salah satu indikator," katanya.
 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menemui para tentara Ukraina yang dirawat di sebuah rumah sakit di New York City pada Senin (18/9).

Rezim Assad Runtuh, Begini Cara Ukraina Perkuat Pengaruhnya di Timur Tengah

Salah satu ikhtiar Ukraina melakukan diplomasi bantuan kemanusiaan ke Suriah. Ukraina ingin perkuat pengaruhnya di Timur Tengah sekaligus untuk mengurangi dominasi Rusia.

img_title
VIVA.co.id
10 Januari 2025