Unesa Siapkan Penyambutan Khusus untuk 10 Mahasiswanya dari China
- Dokumen Humas Unesa
VIVA – Lebih dari dua ratus warga negara Indonesia dari China yang kini dalam masa karantina di pulau Natuna, Kepulauan Riau, termasuk sepuluh mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa), akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Universitas berharap kepulangan mereka disambut hangat oleh mahasiswa lain di kampus itu.
Rencana pemulangan sepuluh mahasiswa yang semula belajar di kota wabah virus korona, Wuhan, provinsi Hubei, China, disosialisasikan di kampus Unesa di Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 12 Februari 2020. Sosialisasi diikuti mahasiswa dari Program Studi Bahasa Mandarin dan perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari tujuh fakultas yang ada di Unesa.
"Kami mengumpulkan civitas academica Unesa dengan tujuan menyosialisasikan kepulangan mahasiswa dari Natuna dengan pemaparan bahwa mereka yang kembali harus diterima dengan baik," kata Humas Unesa, Vinda Maya Setianingrum, dalam keterangan tertulis diterima wartawan.
"Dari Prodi Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni itu wajib hadir. Ada sekitar 300 mahasiswa, ada perwakilan dari BEM di tujuh fakultas yang ada di Unesa. Tujuannya adalah mereka akan sosialisasi ke fakultas masing-masing bahwa mahasiswa dari Natuna itu harus diterima dengan baik," ujarnya.
Ia menjelaskan, sepuluh mahasiswa Unesa yang dikarantina di Natuna dinyatakan sehat dan bebas dari virus corona. "Mereka dinyatakan sehat, aman dari virus corona dan sebagaian memang akan kembali mengikuti perkuliahan secara normal. Maka mereka harus mendapatkan perlakuan yang normal," ujar Vinda.
Sebetulnya, kata Vinda, mahasiswa Unesa yang dikarantina akan dipulangkan dari pulau Natuna pada 16 Februari 2020. Namun, mereka masih akan keliling di pulau Natuna dan bertemu Presiden Joko Widodo di Jakarta terlebih dahulu, sebelum pulang ke Surabaya.
"Jadi untuk kepastian tanggal belum didapat [pihak Unesa maupun keluarga]. Tapi tetap kami mempersiapkan kepulangan mereka pada minggu depan," ujarnya. (ren)