Pesawat CN-235 Dikerahkan Bantu Evakuasi 12 Korban Heli TNI AD

Pesawat CN 235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia
Sumber :
  • Website Kemlu RI

VIVA – TNI mengerahkan tiga helikopter dan satu pesawat CN-235 untuk membantu evakuasi bangkai helikopter MI-17 dan 12 jasad korban di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Papua. Namun, korban belum bisa di evakuasi karena tebing yang curam.

KKB Berulah Jelang Pilkada Serentak, 2 Tukang Ojek di Puncak Papua Tewas Ditembak

“Tiga heli TNI sudah berada di Oksibil dan telah beroperasi. Rencana kita kerahkan tiga helikopter, satunya helikopter sipil," kata Komandan Pangkalan Udara Silas Papare, Marsekal Madya TNI Tri Bowo Budi Santoso, Rabu 12 Pebruari 2020.

Tri menjelaskan, untuk pesawat CN-235 sudah ada sejak Selasa kemarin, 11 Februari 2020 di Oksibil. Pasukan yang akan mengevakuasi juga sudah disiapkan. 

Detik-detik Kantor BKPSDM Mappi Papua Dibakar Massa Gara-gara Tak Terima Hasil CPNS

“Kehadiran CN 235 ini, membantu men-dropping pasukan ke Oksibil, serta dukungan logistik,” ujar Tri Bowo.

Dia menerangkan, pesawat CN-235 akan digunakan sebagai alat pengangkut. Selain itu, juga untuk mendukung pasukan evakuasi dan logistik dari Sentani menuju Oksibil. Pesawat tersebut juga  akan mebawa  jenazah dari Oksibil.

Semua Provinsi di Papua jadi Perhatian Bawaslu Terkait Kerawanan di Pilkada Serentak

"Kalau jenazah dievakuasi dari lokasi jatuhnya heli akan langsung menuju Sentani pakai pesawat CN,”jelasnya.

Tri mengutarakan, TNI Angkatan Udara (AU) juga menyiagakan 20 anggota Paskas dan empat personel pendukung di Oksibil.

“Kalau kita lihat lokasi puing-puing helikopter yang jatuh itu tak dapat digunakan sebagai pendaratan helikopter, maka pasukan yang mengevakuasi akan diturunkan di lokasi terdekat,” katanya lagi.

Sebelumnya, Komandan Korem 172/Praja Wira Yakti Kolonel Inf Binsar Sianipar mengatakan lokasi heliMI-17 telah ditemukan. Korban akan segera di evakuasi ke Oksibill menuju Sentani.

"Betul, kami sudah melihat langsung lokasi puing heli dari ketinggian 12.500 kaki," jelas Bisar. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya