Analisis Mengejutkan Unair soal Kemungkinan Virus Corona di Indonesia
- U-Report
VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan penelitian epidemiologist Marc Lipsitch dari Harvard TH Chan School of Public Health menyampaikan keraguannya terhadap Indonesia yang masih nihil korban wabah virus corona.
Sama dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Rektor Universitas Airlangga Surabaya Mohammad Nasih menyampaikan bahwa secara empiris memang belum ditemukan adanya korban yang positif terserang korona.
“Secara rasional, logikanya, mestinya memang mestinya ada [virus korona masuk ke Indonesia], siapa pun ngomong begitu karena di Singapura sudah kedapatan,” kata Nasih saat dihubungi VIVAnews pada Rabu, 12 Februari 2020.
“Tetapi,” dia segera mengingatkan, “[bukti] empirisnya kan memang belum terdeteksi. Saya bicaranya bukan pada bisa atau tidak, tetapi saya memercayai sepanjang yang sudah dideteksi, dari yang sudah diperiksa oleh kawan-kawan di Kemenkes maupun di LP (lembaga penelitian), hasilnya seperti itu.”
Bekerja sama dengan Kobe University, Jepang, Lembaga Penelitian Terpadu Unair mengembangkan alat pendeteksi virus corona bernama reagen novel coronavirus (2019-nCov) yang sesuai standar WHO. “Alatnya sama dengan apa yang dipunyai di kawan-kawan Kemenkes. Di awal-awal dulu untuk mendapatkan itu sangat sulit, tapi sekarang di pasaran, dalam tanda kutip, sudah banyak beredar karena banyak yang mengetahui,” ujar Nasih.
Dengan peralatan itu, Nasih mengatakan bahwa Unair ikut membantu pemerintah melalui Kemenkes melakukan pendeteksian corona sejak virus mematikan itu meneror dunia. “Kita juga sudah memeriksa beberapa sampel yang ada dan hasilnya sama dengan yang diumumkan oleh kawan-kawan di Kemenkes, yaitu negatif.”
Sementara ini, Unair masih menguji sampel berdasarkan pasien yang masuk. Unair tengah menyusun formulasi langkah proaktif agar upaya pencegahan corona lebih maksimal. “Selama ini kita kan menunggu pasien, nah, mungkin ada baiknya kita menjemput bola untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan [masuknya corona],” katanya.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebelumnya menjawab keraguan sejumlah pihak asing mengenai nihilnya kasus virus corona di Indonesia. Dia menegaskan, segala upaya memang telah dilakukan untuk mencegah masuknya corona ke Indonesia.
"Mereka boleh heran, tapi itu kan kenyataan. Kalau kenyataan itu mau dianggap mengada-ada, gimana. Aku seorang yang tidak terbiasa untuk melakukan hal-hal yang tidak semestinya. Saya akan memberitahukan apa yang ada," kata Terawan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa, 12 Februari 2020.