Virus Corona Makin Ganas, WNI di China Disebut Masih Aman

Situasi lengang jalanan di kota Wuhan, China, dalam isolasi akibat wabah virus corona.
Sumber :
  • tvOne

VIVAnews - Berdasarkan data siaran pers Pusat Informasi Terpadu 2019-nCoV Kantor Staf Presiden pada Selasa 11 Februari 2020 pagi, korban global meninggal akibat virus corona mencapai 1.015 orang. Sebagian besar, ada di China daratan.

Di mana sebanyak 42.859 orang yang terinfeksi, dan sebagian besar berada di China daratan. Walau begitu, ada juga yang dinyatakan mengalami pemulihan sebanyak 3.957 korban.

Meski korban terinfeksi dan meninggal mayoritas di China daratan, tetapi warga negara Indonesia yang masih ada di sana, dipastikan sehat.

"WNI yang ada di Tiongkok Darat mencapai 1.890 orang. Semuanya dipastikan dalam kondisi sehat," ujar Dubes RI di Beijing, Djauhari Oratmangun.

Dia menjelaskan, sejak virus ini mulai muncul dan merebak dengan cepatnya, komunikasi oleh pihak KBRI dengan WNI yang di sana, langsung diintensifkan. Peran Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Tiongkok, menurutnya juga sangat membantu.

Hingga kini, kata Djauhari, komunikasi masih terus dilakukan oleh pihaknya dengan 1.890 WNI yang berada di sana.

"Kami tingkatkan komunikasi baik broadcast melalu Whatsapp dan wechat ataupun telepon langsung," katanya.

KBRI juga masih terus memberikan bantuan, seperti logistik ke para WNI tersebut. Dengan begitu, para WNI merasa negara tetap hadir membantu mereka. Termasuk kepada ketiga WNI yang ada di Wuhan.

Perang Bintang AS dan China

Untuk ke Wuhan, jalur logistik yang dikirimkan belum pulih penuh. Meski begitu, ia memastikan seluruh jajaran staf KBRI di Beijing, dalam menjalankan tugasnya sehat selalu.

"Semuanya sehat dan semangat memonitor perkembangan situasi terkait wabah corona. Bahkan tiap pagi kami sekarang rajin olahraga," kata Djohari.

8 orang tewas dan 17 Luka-luka usai Insiden Penusukan di Sebuah Sekolah di China
Bendera China.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan tindakan AS yang kembali mengajukan veto atas rancangan resolusi DK PBB atas Gaza kembali menunjukkan standar ganda AS.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024