Di Perayaan Cap Go Meh, Jubir Jokowi: Tidak Ada Istilah Pribumi

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman di Padang, Sumatera Barat
Sumber :
  • Andri Mardiansyah (Padang)/VIVAnews

VIVA – Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman menyebut masterpiece atau karya besar kebangsaan Indonesia dimulai sejak adanya amandemen UUD 1945. Dari hasil amandemen itu, kemudian lahir sebuah kesepakatan dengan tidak lagi mengenal istilah pribumi yang membedakan di antara masyarakat. 

Sejarah Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia, Diperingati Setiap 14 Agustus

Menurutnya, hanya satu istilah yang diakui konstitusi yakni, Warga Negara Indonesia (WNI). Hal ini disampaikannya dalam rangka perayaan Cap Go Meh di Padang, Jumat 7 Februari 2020.

“Darimana pun asalnya, suku bangsa, agama, ras apa pun, sepanjang dia warga negara Indonesia maka dia adalah WNI, itu saja,” kata M. Fadjroel Rachman saat menjadi narasumber Bincang-Bincang Kebangsaan.

Bernalar Berdaya x Neo Historia: Kolaborasi Narasi dan Literasi Pertama yang Menghidupkan Sejarah

Untuk itu, kata Fadjroel, setelah amandemen UU 45 , maka tidak ada lagi orang yang dikenal sebagai asli atau tidak asli, pribumi atau tidak pribumi, mayoritas atau minoritas.

"Itu semua hilang. Salah alah satu yang paling hebat menurut saya dalam amandemen itu adalah, di mana ada penghapusan istilah menjadi Presiden itu harus orang Indonesia asli," kata dia. 

Festival Cap Go Meh di Jakarta Meriah Banget, Ada Apa Aja?

Indonesia saat ini, lanjut dia memiliki lebih dari 700 suku dan bahasa yang mencapai seribu lebih. “Itu adalah kekayaan kita.” [mus] 

Presiden Prabowo Pimpin Rapat Kabinet Merah Putih Perdana di Istana

Prabowo Mau Tingkatkan Peran Pengusaha Pribumi Dinilai Bakal Dongkrak Kinerja UMKM

Mulai bekerjanya Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai memberikan angin segar kepada pengusaha pribumi dan rakyat Indonesia karena keberpihakannya.

img_title
VIVA.co.id
24 Oktober 2024