Setelah Diamputasi, Siswa SMP Malang Korban Bullying Sering Menangis

Belasan warga Kota Malang berdoa bersama untuk MS, siswa SMPN 16 Kota Malang yang menjadi korban bullying, di halaman rumah sakit tempat siswa itu dirawat pada Selasa, 4 Februari 2020.
Sumber :
  • VIVAnews/Lucky Aditya

VIVA – Pasca menjalani operasi amputasi jari tengah tangan sebelah kanan, MS (13 tahun) menjalani fase terberat dalam hidupnya. Pelajar SMPN 16 Kota Malang itu harus mendapati kenyataan mengalami cacat fisik usai menjadi korban perundungan atau bullying oleh tujuh teman sekolahnya.

Aksi Keji HFN Bunuh Siswi SMP, Rampas Motor dan Perkosa Korban

Akibat perundungan yang dialaminya, jari tengah tangan kanannya rusak. Saraf pada bagian itu tak berfungsi. Hasilnya dia harus menjalani operasi amputasi. Selain itu, bagian kaki, tangan dan punggung juga memar meski sekarang dikabarkan keluarga kondisinya sudah membaik.

Taufik, paman MS menceritakan kisah sedih yang dialami keponakannya. Pasca operasi jari tengah MS sering menangis sendiri. Terutama saat dia melihat kondisi tangannya pasca operasi. Kenyataan ini juga meruntuhkan hati keluarga, namun keluarga mencoba tegar dengan menenangkan hati MS agar berhenti meneteskan air matanya.

Deretan Kasus Bunuh Diri Terkait Pinjol di Indonesia Sepanjang 2024, Terbaru Satu Keluarga Tewas di Ciputat

"Kalau lihat jarinya sendiri atau pas jarinya dilihat orang itu dia pasti nangis. Hasil observasi dokter memang harus diamputasi tidak ada pilihan lain," kata Taufik di Malang pada Kamis, 6 Februari 2020.

Dia menyayangkan peristiwa nahas yang dialami keponakanya. Apalagi peristiwa itu dialami MS ketika berada di sekolah. Lembaga pendidikan yang seharusnya membentuk mental para generasi penerus bangsa. Keluarga hanya bisa pasrah menyerahkan proses hukum kepada polisi atas kasus yang dialami MS.

Intip Profil Elza Syarief, Pengacara Kondang yang Mendadak Terkena Serangan Jantung

"Kalau untuk luka lebam sudah berangsur membaik. Kemarin selama di rumah sakit memang yang dikeluhkan sakit itu di bagian jari tengahnya," ujar Taufik.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Ahmad Wanedi meminta Dinas Pendidikan Kota Malang bertanggung jawab dengan peristiwa yang dialami MS. Dia berencana memanggil Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah ke DPRD Kota Malang. Dia menganggap peristiwa bullying yang dialami MS merupakan catatan kelam dunia pendidikan Kota Malang.

"Ini menjadi catatan kelam buat dunia pendidikan. MS bukan berasal dari keluarga yang berkecukupan MS itu adalah anak dari seorang janda. Butuh banyak pihak untuk men-support kegiatan ibunya. Itu yang saya bilang ini yang jadi pelajaran. Kita harus buka bantuan untuk MS," tutur Ahmad Wanedi.

Ayah ini Syok Ketika Mobil Mainan Kesayangannya Dijadikan Mainan oleh Anaknya

Momen Unik! Ayah ini Syok Ketika Mobil Koleksi Kesayangannya Dijadikan Mainan oleh Anaknya

Baru-baru ini ada momen terjadi di sebuah rumah tangga ketika seorang ayah dibuat terkejut oleh aksi polos anaknya. Sang ayah ini alami syok ketika mobil koleksi dimainin

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024