Konflik Harimau dengan Manusia di Riau Belum Temukan Solusi

Seekor harimau tertangkap kamera memasuki areal ladang minyak milik PT Bumi Siak Pusako, Kabupaten Siak, Riau.
Sumber :
  • tvOne

VIVA - Konflik harimau Sumatera dengan manusia di sebagian wilayah Provinsi Riau masih belum menemukan solusi. Mulai sejak kemunculan harimau di beberapa tempat kemudian harimau menyerang seorang pencari kayu hingga korban meninggal dunia.

Prabowo Minta Pejabat Jaga Nama Baik: Harimau Mati Meninggalkan Belang

Belum lagi, warga juga diresahkan dengan hilangnya sejumlah ternak seperti sapi yang diduga menjadi mangsa satwa predator tersebut.

Berdasarkan penelusuran VIVAnews, harimau Sumatera pernah menyerang warga di kawasan lahan eks Bhara Induk Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, pada Kamis 30 Januari 2020, sekitar pukul 07.00 WIB.

50 Pengungsi Rohingya di Aceh Selatan Kabur ke Arah Riau

Korbannya adalah Darmawan (42), warga desa setempat ditemukan tewas dengan kondisi tubuh penuh luka. Tengkuk leher robek dan telapak tangan putus. Serangan harimau Sumatera di Pelangiran memang bukan lagi kejadian pertama. Beberapa tahun lalu, konflik harimau juga banyak menelan korban jiwa.

Rentang waktu tidak berapa lama, giliran masyarakat Desa Rantau Bertuah, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau, terusik dengan perilaku agresif harimau. Salah seorang warga, Zaharudin, melaporkan bahwa sudah 4 ekor sapi hilang dan dua di antaranya ditemukan sudah menjadi bangkai, Senin 3 Februari 2020.

Viral Detik-detik Adu Banteng Motor Scoopy vs Gran Max

Saat ditemukan kondisi dua anak sapi itu sudah rusak, tubuhnya terpisah menyisakan kaki dan tulang bagian kepala.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau telah menurunkan tim ke lokasi kejadian.

Berdasarkan data yang diperoleh, ditemukan jejak harimau Sumatera sekitar lokasi berjarak lebih kurang sekitar satu kilometer dari pemukiman penduduk. Lokasi penemuan bangkai sapi masih berada kawasan konsensi perusahaan Arara Abadi.

Kepala Bidang Wilayah II KSDA Riau, Heru, melalui pesan tertulisnya menerangkan, tim telah bekerja menangani persoalan konflik harimau. Setelah dilakukan pengukuran jejak tersebut diketahui harimau yang diperkirakan memangsa ternak warga berusia sekitar 5 tahun dengan panjang badan 1,5 meter dengan jumlah satu ekor.

Selain itu, fakta lainnya adalah kawasan penemuan jejak harimau berbatasan dengan lokasi pelatihan Gajah Tahura Minas Jaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya