Polisi di Jatim Salat Gaib untuk Gus Sholah
- Nur Faishal / VIVAnews.
VIVA – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan memerintahkan seluruh personel Polri yang beragama Islam di seluruh kepolisian resor agar melaksanakan salat gaib untuk dihadiahkan kepada pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, almarhum Salahuddin Wahid alias Gus Sholah.
Bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja, Irjen Luki turut menyambut kedatangan jenazah Gus Sholah di Bandara Internasional Juanda Surabaya pada Senin pagi. Jenazah kemudian dibawa dan dimakamkan ke kompleks Pesantren Tebuireng Jombang sekira pukul 14.30 WIB.
"Kami tadi jajaran Forkompinda Jatim sudah menjemput di bandara dan pada kesempatan ini pula kami sudah perintahkan seluruh polres jajaran, tadi setelah salat Zuhur dan salat Asar untuk melaksanakan salat gaib," kata Luki.
Menurutnya, Gus Sholah merupakan tokoh besar milik bangsa Indonesia. Polda Jatim turut berduka karena semasa hidup almarhum sering hadir memberikan tausiah di Polda Jatim. "Sebagai bentuk kehilangan, kami, kapolda dan jajaran, mendoakan beliau bisa diterima di sisi-Nya, keluarga bisa tabah," ucap Luki.
Instruksi Luki langsung direspons oleh polres jajaran. Di Masjid Al Ikhlas Polres Nganjuk, anggota polres melaksanakan salat gaib untuk dihadiahkan kepada almarhum Gus Sholah setelah salat Asar berjamaah. Begitu juga di Polres Mojokerto. Di sana, Kepala Polres Mojokerto AKBP Feby D.P. Hutagalung ikut bergabung bersama anggotanya.
Gus Sholah meninggal dunia pada Minggu malam, 2 Februari 2020, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta. Adik dari Presiden keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu mengembuskan napas terakhir di usia 78 tahun. Sebelum mengasuh Pesantren Tebuireng, ia merupakan aktivis sosial dan pernah menjadi anggota Komnas HAM.
Kemenekraf Latih Santri Jadi Konten Kreator Dakwah Kreatif
Menteri Ekonomi Kreatif (MenEkraf) Teuku Riefky Harsya menggaet santri yang ada di pesantren di seluruh Indonesia untuk terlibat dalam ekonomi kreatif.
