Pemerintah China Siapkan Pesawat untuk Jemput Warganya di Bali

Ilustrasi Sejumlah wisatawan asal China tiba Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

VIVA – Pemerintah China menyiapkan penerbangan khusus untuk menjemput warga negara mereka yang masih berada di Indonesia, khususnya di Pulau Bali. hal itu menyusul kebijakan pemerintah yang akan menghentikan sementara penerbangan langsung dari dan ke Wuhan mulai 5 Februari 2020.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim menjelaskan, saat ini pihaknya terus menunggu perkembangan langkah teknis yang sedang dirumuskan oleh Kementerian Perhubungan. 

“Hari ini langkah-langkah teknis itu sedang di-finalkan oleh Kementerian Perhubungan. Sampai saat ini kami masih menunggu langkah-langkah teknis yang harus dilakukan,” kata Arie saat ditemui di Kantor Gubernur Bali, Senin 3 Februari 2020.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Menurutnya, ada dua opsi yang disiapkan berkaitan keberadaan warga negara China di Indonesia. Pertama, mereka yang sudah terlanjur berada di Indonesia dan memiliki tiket penerbangan kembali ke negara asalnya bisa melakukan refund atau reschedule jadwal penerbangan. 

“Opsi pertama itu ada refund atau reschedule bagi mereka yang ingin memindahkan penerbangan rute menuju Hong Kong dan Macau, karena rute itu tak ditutup,” tutur Arie.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Opsi kedua, Arie melanjutkan, ada rencana dari Pemerintah China untuk mengirimkan pesawat ke Indonesia, khususnya Bandara I Gusti Ngurah Rai yang ditujukan menjemput warga negara mereka.

“Mekanisme kedua ini belum terkonfirmasi resmi mengenai rencana penjemputan dari Pemerintah China ke Indonesia. Tapi masih perlu dikonfirmasi ulang dari Pemprov Bali dengan Konjen China di Bali. Kami masih menunggu juga,” tutur dia.

Kendati begitu, Arie mengaku telah menyiapkan skenario berkaitan dengan dua opsi yang disiapkan pemerintah tersebut. Jika opsi pertama yang dipilih, Arie mengaku pihaknya akan menyiapkan help desk di lantai dua Bandara I Gusti Ngurah Rai bagi wisatawan China yang hendak melakukan refund ataupun reschedule penerbangan.

“Kami akan menyediakan help desk khusus seperti fase-fase emergency saat krisis Gunung Agung di lantai dua, sehingga proses reschedule dan refund akan berjalan lancar. (Help desk) belum kita buka, kita masih menunggu langkah teknis dulu dari Kementerian Perhubungan bagaimana pola mengenai penutupan yang akan dilakukan,” terang Arie.

Sementara, dengan penjemputan pesawat langsung yang akan dilakukan oleh Pemerintah China, Arie mengaku telah berkoordinasi dengan Otoritas Bandara Wilayah IV yang akan menyediakan slot kedatangan bagi pesawat khusus tersebut.

“Otoritas Bandara Wilayah IV akan membantu menyediakan slot jika memang akan ada penjemputan. Kita akan menyiapkan parkir stan khusus di apron untuk pesawat penjemput, sehingga akan fokus dan cepat untuk proses mobilisasi warga China yang akan kembali menuju negaranya,” katanya.

“Yang harus diingat, yang ditutup oleh pemerintah adalah rute penerbangan, bukan orangnya yang dimobilisasi. Jadi kalau WN China ini stay satu bulan dan memiliki tiket di atas tanggal lima, dia masih bisa di Bali. tidak harus warga China yang sehat kita pulangkan, tidak. Kita fokusnya pada jadwal penerbangan. Fokusnya adalah WN China yang punya jadwal di atas tanggal 5 Februari atau berdekatan dengan tanggal 5 Februari, itu yang perlu kita sikapi. Kita masih menunggu langkahnya,” jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya