Sirine Peringatan Dini Tsunami di Bali Tak Berfungsi
- VIVAnews/Bobby Andalan
VIVA – Sejak tahun 2008, Bali memiliki 9 unit sirine Ina TEWS sebagai sistem peringatan dini tsunami. Sirine dibangun oleh BMKG dan dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi Bali dan berlokasi di pesisir pantai, di antaranya Kedonganan, Kuta, Sanur, Serangan, Seminyak, Tanah Lot, Seririt, ITDC dan Tanjung Benoa.
Setiap tanggal 26, dilaksanakan testing oleh BPBD Bali bersama BMKG sebagai bentuk kesiapan alat. BPBD melaksanakan pertemuan pada Rabu, 29 Januari 2020 beserta instansi terkait, mengingat salah satu sirine tsunami, di Tanjung Benoa, tidak berfungsi pada saat testing tanggal 26 Januari 2020.
Usia alat yang sudah cukup lama, kondisi dekat pantai yang menimbulkan efek korosi adalah beberapa penyebab komponen cepat rusak. Khususnya saat ini terjadi pada komponen controller pada ebox sehingga sirine tidak dapat menghasilkan suara.
Kepala UPTD Nyoman Petrus Surianta mewakili Kepala BPBD Bali menyatakan bahwa ada 6 sirine tsunami, yaitu di Seminyak, Kuta, Kedonganan, Sanur, ITDC dan Tanjung Benoa, memiliki potensi tidak berfungsi karena permasalahan alat dan salah satunya sudah terjadi di Tanjung Benoa.
"Berbagai langkah ditempuh, dari pemeliharaan yang terus dilakukan di sirine lainnya, menurunkan komponen di sirine Tanjung Benoa, hingga mengajukan sirine baru melalui APBD Provinsi Bali," katanya, Kamis, 30 Januari 2020.
Ia berharap segera ada pemasangan sirine baru peringatan dini tsunami, mengingat keselamatan warga masyarakat adalah prioritas utama, terlebih mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan di daerah wisata.
"Dukungan sarana dan prasana dan penguatan sumber daya manusia dalam penanggulangan bencana merupakan hal yang mendesak dan harus diperhatikan demi mengurangi risiko bencana, serta mampu mewujudkan pariwisata aman bencana di Provinsi Bali," katanya. (ren)