Cegah Corona Masuk RI, Muhaimin: Waspada Harus Ada dari Semua Pihak
- Dok. PKB
VIVA – Virus corona yang berasal dari Wuhan, China makin merebak ke sejumlah negara lainnya. Mengingat, angka jumlah korban meninggal karena virus ini terus bertambah, Pemerintah RI diminta lebih meningkatkan kewaspadaan.
Hal ini yang menjadi pembahasan dalam diskusi di DPP PKB, Rabu, 29 Januari 2020. Diskusi tersebut bertema 'Bersatu Menghadapi Endemik Virus Corona'.
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan untuk menghadapi semua ini memang kewaspadaan dari semua pihak harus ditingkatkan. Ia menyebut pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat seperti Kementerian Kesehatan dengan Imigrasi terkait lalu lintas perpindahan manusia. Koordinasi ini termasuk dengan Kementerian Perhubungan.
"Kekhawatiran, trauma terjadi di seluruh belahan dunia. Saya pun khawatir, siaga, dan waspada terhadap kemungkinan berkembangnya virus di negara kita. Waspada harus ada dari semua pihak," kata Muhaimin.
Dia menekankan, beberapa negara juga mengambil langkah cepat dengan menghentikan pintu lalu lintas dari dan menuju China. Maka itu, kata politikus yang akrab disapa Cak Imin itu tak salah jika otoritas negara RI bersikap lebih mawas terhadap ancaman virus ini. Sebab, potensi Indonesia terjangkit wabah ini masih terbuka.
"Indonesia tak menutup kemungkinan itu ataupun membuat pintu monitor dan antisipasi sehingga Imigrasi diawasi dengan ketat," lanjut Wakil Ketua DPR tersebut.
Kemudian, ia menambahkan ada sejumlah langkah yang perlu diterapkan untuk meredam pencegahan virus corona. Salah satu uoaya yang bisa dilakukan dengan aktif menyampaikan informasi secara detail kepada masyarakat terkait langkah pencegahan.
Kemudian, tanggap dalam lalu lintas migrasi manusia. Penanganan ini perlu cara cepat dan segera melakukan isolasi jika ada korban yang suspect. "Keterlibatan semua pihak mutlak adanya. Maka kita bersama-sama, bersatu menghadapi corona yang mengancam ini," katanya.
Sementara, Anggota Komisi IX DPR RI Anggia Ermarini mengatakan, kewaspadaan semua pihak harus ditingkatkan. Masyarakat pun diimbau untuk meningkatkan imun tubuhnya.
Masyarakat diberikan informasi yang mudah dipahami dan jangan membuat panik. Informasi penting seperti menjaga kondisi fisik dengan mengkonsumsi makanan untuk kesehatan tubuh.
Dia menyebut mencegah virus corona agar tak masuk ke Indonesia harus jadi perhatian utama. Kewaspadaan ini dengan meningkatkan akses pintu masuk seperti bandara sampai pelabuhan. "Karena ini kan penyakit menular ya. Jadi, transmisi yang kemudian perlu dihambat," tuturnya.
Jumlah korban meninggal dunia akibat terjangkit virus corona terus bertambah. Hingga Rabu, 29 Januari 2020, jumlah korban meninggal dunia mencapai 132 jiwa. Setidaknya 14 negara sudah masuk wabah ini. Kasus terinfeksi virus ini mencapai 6.056 jiwa yang sebagian besar di China.