Enam Hewan Ternak di Gunungkidul Mati Mendadak dan Positif Antraks

Petugas medis beraktivitas di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (20/1/2020). RSUP Dr. Sardjito menyediakan ruangan isolasi untuk penanganan penyakit menular seperti antraks sebagai upaya pencegahan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

VIVA – Sebanyak 60 hewan ternak di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dilaporkan mati sejak Desember 2019 hingga akhir Januari 2020. Enam ekor di antaranya dilaporkan positif terjangkit bakteri antraks.

Bakal Jadi Primadona Baru, Pantai Slili Yogyakarta Hadirkan Nuansa Tropis ala Meksiko

Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul Kelik Yuniantoro, berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul memang tercatat ada 60 hewan ternak yang mati mendadak.

Berdasarkan pemeriksaan awal diketahui bahwa matinya hewan-hewan ternak ini disebabkan beberapa faktor, antara lain keracunan, kurang gizi, larva lalat, radang rahim, demam, kembung hingga kurang susu, dan terjangkit bakteri antraks.

Mengupas Mitos Pulung Gantung di Gunungkidul Lewat Film Ini

Keenam ternak yang positif antraks, antara lain 3 ekor sapi dan 3 ekor kambing, yang berasal dari Kecamatan Ponjong dan Kecamatan Rongkop, Gunungkidul. "Untuk yang positif antraks ada 2 ekor sapi dan 3 ekor kambing di daerah Ngrejek Wetan (Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong) dan 1 sapi di Desa Pucanganom (Kecamatan Rongkop)," katanya, Selasa, 28 Januari 2020.

Dari 60 hewan ternak yang mati, hanya 9 ekor yang diambil sampel darahnya. Sedangkan 51 ekor hewan ternak yang mati tidak diambil sampel darahnya karena penyebab kematiannya sudah jelas. (ase)

Spesiesisme, Isu Moral yang Mendasari Hubungan Manusia dengan Hewan
Disdukcapil Gunungkidul Raih Penghargaan dari MenPANRB

Dukcapil Gunungkidul Raih Penghargaan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani 2024

Dukcapil Jadi OPD Pertama di Gunungkidul Berpredikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani.

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024