Kisah Nelayan Natuna Gali Lubang Tutup Lubang Hidup di Surga Ikan
- bbc
Natuna disebut sebagai surga perikanan Indonesia dengan luas laut mencapai 99 persen dari total luas wilayahnya.
Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kepulauan Riau menyebut potensi sumber daya ikan laut Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 711 yaitu perairan Selat Karimata, Laut Natuna dan Laut China Selatan sebesar lebih dari 1 juta ton per tahun.
Potensi terbesar berada di perairan Natuna sebesar 504.212,85 ton/tahun atau 58,59?ri total potensi Provinsi Kepulauan Riau sebesar 860.650,11 ton/tahun.
Bahkan Menteri KKP sebelumnya, Susi Pudjiastuti, menyebut potensi nilai ekonomis dari ikan-ikan di perairan Natuna mencapai US$400 juta dengan asumsi pemanfaatan 400.000 ton ikan per tahun.
Namun, tingkat pemanfaatan ikan di Natuna baru mencapai 4% sampai 6?ri total potensi.
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan cadangan gas terbesar Indonesia berada di Natuna, tepatnya di Blok East Natuna dengan jumlah sekitar 49,87 triliun kaki kubik - tiga kali lipat dari cadangan gas di Blok Masela Maluku sebesar 16,73 triliun kaki kubik.
Kemudian, Kementerian ESDM juga menyebut cadangan minyak bumi di Kabupaten Natuna mencapai ratusan juta barel minyak.
Bupati Natuna: `Kami tak punya kewenangan `
BBC News Indonesia menemui pekerja lokal di samping kapal motor yang tengah dalam pengerjaan di Desa Tanjung, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (14/01).
Satu buah kapal motor berukuran sekitar 30-40 GT itu dapat diselesaikan dalam waktu empat bulan dengan biaya pembuatan sekitar Rp150 juta.
Saat dikonfirmasi mengenai permintaan warga akan kapal, Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal mengatakan kewenangan pengadaan kapal tidak ada di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, melainkan di tangan pemerintah pusat.
"Betul (di pusat), kami tidak ada kewenangan. Kami berharap bantuan kapal kayu dari pusat, bukan fiber dan sesuai dengan kondisi laut Natuna," kata Hamid kepada BBC News Indonesia.
Hamid tidak mempermasalahkan apakah kapal akan dibangun di Natuna atau di tempat lain.
Yang penting, katanya, spesifikasi kapal tersebut harus disesuaikan dengan karakter perairan Natuna supaya nelayan bisa maksimal memanfaatkan hasil laut.
"Jadi itu ada bantuan kemarin (kapal fiber) tidak bisa kami gunakan karena tidak sesuai dengan laut kita," katanya.
BBC News Indonesia menjumpai beberapa kapal fiber yang disebut para nelayan "terbengkalai" di beberapa tempat sandaran, seperti di Selat Lampa, Pulau Tiga Barat, dan Penagi.