Sempat Diduga Corona, Pasien China di Lombok Ternyata Radang Paru

Konferensi pers pasien asal China yang sempat diduga terpapar Corona di Mataram
Sumber :
  • VIVAnews/Satria Zulfikar

VIVA – Seorang balita berumur 1,5 tahun asal China yang berwisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sempat diduga terpapar virus Corona. Dia kemudian dirawat di ruang isolasi RSUD NTB, Senin, 27 Januari 2020.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Belakang diketahui bahwa pasien tersebut terindikasi mengalami infeksi, bukan virus.

Dirut RSUD NTB, Lalu Hamzi Fikri, mengatakan pasien tersebut berasal dari Henan, China. Pada 16 Januari 2020 pasien bersama keluarga terbang dari China ke Kuala Lumpur, Malaysia. Kemudian, pada 17 Januari terbang ke Bali.

Brutal! Pengendara Mobil SUV Ini Tabrak Anak SD dan Orang Tua di China

"Pasien bersama keluarganya itu menuju Lombok dengan menggunakan fastboat dan menginap di kawasan Senggigi, Lombok Barat," katanya di Mataram, Selasa, 28 Januari 2020.

Di Senggigi, pasien mengeluhkan kondisi tubuhnya yang demam dan enggan makan.

China Sebut Veto AS atas Resolusi Gencatan Senjata Gaza Dorong Palestina ke Kegelapan

"Pasien mengeluh panas pada tanggal 26 Januari 2020. Dan pasien mengeluh tidak mau makan dan sakit tenggorokan," jelasnya.

Kemudian, pada 27 Januari pukul 13.30 Wita pasien tersebut dibawa oleh orang tuanya ke RSUD NTB. Pasien langsung dilakukan assessment oleh para dokter. Berdasarkan pertimbangan dokter, pasien tersebut kemudian dirawat di ruang isolasi. Sebab, pasien tersebut berasal dari negara yang dikonfirmasi terjangkit virus Corona.

"Ini dilakukan untuk memantau penyakit dan sebagai langkah antisipasi," ujarnya.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi Anak, dr. Sang Ayu K. Indriyani, mengatakan hasil pantauannya selama dua hari ini, kondisi pasien tersebut semakin membaik.

Meski demam, batuk dan radang tenggorokan, namun kesehatan anak tersebut berangsur membaik. Berbeda dengan virus Corona, yang kondisi kesehatan pasien membutuhkan penanganan khusus.

"Semua hasil penanda infeksi, dari darahnya, sejauh ini tidak mengarah ke arah Corona, namun ke arah bakteri," ujarnya.

Hasil pemeriksaan media dan rontgen, pasien tersebut mengalami radang paru ringan. Meskipun demikian rumah sakit telah membawa hasil lap ke Kementerian Kesehatan untuk lebih memastikan kondisi pasien.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Nurhandini Eka Dewi juga turut mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan mengantisipasi virus maupun penyakit lainnya. Dia menganjurkan masyarakat cuci tangan dengan sabun, memakai masker dan mengkonsumsi makanan sehat.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya