Sulap Sampah Jadi Listrik, Karya Mahasiswa Dilirik Pemkot Tegal
- ANTARA/Risky Andrianto
VIVA – Sejumlah mahasiswa dan dosen Fakultas Teknik Universitas Pancasila (FTUP) berhasil menyulap tumpukan sampah menjadi bahan pembangkit tenaga listrik. Rencananya, mesin itu akan digunakan di tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) di wilayah Tegal, Jawa Tengah.
Wakil Dekan III, Fakultas Teknik Universitas Pancasila, Swambodo mengatakan, alat tersebut merupakan hasil karya mahasiswa yang kemudian dikolaborasikan dengan beberapa dosen.
Inovasi tersebut berbahan baku sampah plastik dan organik yang dicampur menggunakan alat khusus dan cairan kimia tertentu namun tetap ramah lingkungan. Tujuannya, adalah menjadikan wilayah sekitar bebas sampah atau zero waste.
"Awalnya ini karya tugas akhir mahasiswa kemudian dikembangkan dan di beberapa lomba kita menang, sampai akhirnya di kompetisi hibah nasional kita menang sampai tiga kali dan sudah dipersentasikan di beberapa pemda (pemerintah daerah)," katanya di kampus UP, Jakarta Selatan pada Selasa 28 Januari 2020
Pria yang akrab disapa Sam ini mengaku, saat ini alat itu baru akan digunakan di Tegal karena telah ditunjang dengan kapasitas produk sampah dan alokasi yang disiapkan. Namun ia berharap, inovasi ini juga akan digunakan di daerah lainnya.
"Pilot projeknya sedang dibangun di Tegal, karena dari segi kapasitas produk sampah, alokasi dan kerjasama itu yang bisa diaplikasikan. Kebetulan saat kita paparan pada beberapa pemda, link pertama yang menyambut dari Tegal," jelasnya
Adapun luas lahan yang bakal digunakan untuk alat tersebut mencapai sekira dua hektar. "Kita sudah ketemu wakil wali kota dan beliau antusias. Mereka tak ingin seperti Bantar Gebang yang hanya untuk sampah, mereka ingin zero waste-lah. Nanti akan ada kebun sayur ya semacam wisata edukasi. Data teknisnya ada di teman-teman teknik yang lain," tuturnya
Untuk mengembangkan inovasi selanjutnya, kampus itu kemudian menggelar seminar bertajuk engineering open house yang dikhususkan pada para pelajar Sekolah Menengah Atas atau SMA/SMK, di sekitar Jakarta Selatan. Tujuannya ialah memberikan bekal wawasan tentang program studi teknik.
"Selama ini kan banyak yang belum paham ilmu keteknikan, peluang kerja dan lain-lain," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Engineering Open Haouse UP, Rifaldi Al Jabbar mengungkapkan, seminar ini untuk menambah wawasan dan pengetahun para pelajar SMA tentang fakultas tekhik, khususnya di Universitas Pancasila.
"Ini program kerja kami untuk pihak luar dalam hal ini fakultas teknik. Harapan kami para pelajar bisa tahu apa saja program yang ada di teknik UP dan kami berharap mereka bisa bergabung bersama kami," kata Rifaldi.
"Kami bertanggungjawab atas kemajuan kampus kami dan kami hanya ingin melakukan yang terbaik," timpal Ahmad Fahmi wakil ketua panitia.
Solusi Banjir Jakarta
Fahmi dan rekan-rekannya mengatakan, pihaknya juga bakal menyiapkan alat khusus untuk menanggulangi banjir di Ibu Kota, Jakarta. Adapun ide yang direncanakan itu ialah waduk pintar.
"Konsepnya itu dialiran sungai dibuat penampungan kosong yang bakal terisi saat hujan besar saja. Saat ini pun kami sudah membicarakan hal itu, seperti di program studi elektro dan mesin yang berhubungan langsung dengan bencana, contohnya waduk pintar," jelasnya
Selain waduk pintar, Fahmi mengatakan, Fakultas Teknik UP telah berhasil meraih prestasi di luar negeri dengan berbagai temuan atau inovasi alat modern. "Contohnya belum lama ini kita menang lomba di Malayasia, kita meraih gold medal memamerkan karya berupa alat pendeteksi kebakaran berbasis android, ada juga alat mensterilkan air," ujarnya.