Persamaan dan Perbedaan Virus Corona Wuhan, MERS dan SARS

Kota Wuhan asal virus Corona bak kota mati
Sumber :
  • Sumber: BBC

VIVA – Jenis baru virus Corona telah muncul di China tepatnya di Kota Wuhan yang mewabah dan kemudian mulai ditemukan kasusnya di 12 negara lain. Virus Corona kali ini diberi nama 2019-nCoV atau juga flu Wuhan yang gejalanya flu, batuk hingga pneumonia yang bisa menyebabkan kematian.

Polisi Bongkar 619 Kasus Judol sejak 5 November 2024, 734 Orang Ditetapkan Tersangka

Virus Corona kali ini menjadi perhatian global kala dunia mencoba mencari vaksinnya. Bentuk penyakit akibat virus Corona sebelumnya sudah muncul dengan MERS tahun 2012 dan SARS tahun 2002-2003.

Lantas apa perbedaan dan persamaan flu Wuhan Corona 2019 dengan MERS dan SARS?
Berikut dikutip dari situs NPR.

Sempat Alami KDRT Depan Anak, Istri Labrak Suami Sedang Selingkuh di Tempat Umum

Coronavirus Wuhan 2019-nCoV

Pertama kali dilaporkan muncul pada Desember 2019 di Wuhan, China. Diduga akibat mengkonsumsi atau menyentuh hewan tertentu yang belum diidentifikasi. Penularan manusia ke manusia melalui kontak dekat bisa terjadi. Hingga Senin, 27 Januari 2020 mendekati 3000 orang dilaporkan terjangkit sementara angka kematian sudah mencapai 80 orang. Kebanyakan kasus berada di Wuhan, China lalu negara Asia lain dan sebagian ada di Amerika Serikat dan Eropa.

Media Sosial Akun Gerindra Jadi Tempat Keluhan Warganet ke Presiden untuk Selesaikan Kasus di Tanah Air

MERS

MERS merupakan singkatan dari Middle East respiratory syndrome. Pertama kali dilaporkan ada di Arab Saudi tahun 2012. Disebutkan awalnya akibat sentuhan dengan unta atau memakan daging dan meminum susunya. Penularan manusia ke manusia sangat terbatas dan tidak besar potensi penularan. Disebut ada 2.494 kasus dengan kematian 858 orang per November 2019. Angka kematian 34 persen.

Kasus MERS kebanyakan ditemukan di negara-negara jazirah Arab yang mana 80 persennya di Arab Saudi. Angka kematian mulai menurun sejak 2016.

SARS

SARS pertama kali muncul di bagian selatan China tahun 2002. SARS singkatan dari Severe acute respiratory syndrome yang diyakini menyebar awalnya melalui kelelawar dan kemudian bisa ditularkan antarmanusia melalui kontak dekat. Dicatat setidaknya ada 8.098 kasus dengan jumlah kematian 774 orang atau sekitar 10 persen.

Sejak tahun 2004 tak ada lagi kasus SARS yang dilaporkan. Sementara 87 persen kasus SARS ada di wilayah China dan Hong Kong.

Nama Corona sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti mahkota yang mana bila virus itu diobservasi lewat mikroskop maka bentuknya akan seperti mahkota. Banyak bentuk virus Corona apalagi jika virus tersebut bisa bermutasi.

Virus Corona memang disebut menjadi biang terjadinya 15 persen hingga 30 persen penyakit flu dalam berbagai level. Namun selain versi yang amat berbahaya, jutaan kasus akibat Corona bisa terjadi dan untungnya tidak mematikan.

Paula Verhoeven

Takut Kematian Menjadi Alasan Paula Verhoeven Mantap Berhijab

Artis cantik Paula Verhoeven kembali menjadi sorotan publik setelah memutuskan berhijab. Kabar bahagia ini sempat dikaitkan dengan proses perceraiannya dengan Baim Wong.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024