Takut Virus Corona, Warga Sumatera Barat Tolak Turis China

Virus Corona menyebar dari China. (ilustrasi)
Sumber :
  • Sumber BBC

VIVA – Gelombang protes dari masyarakat terjadi, menyusul kedatangan 155 turis asal Kota Kunming China, di Sumatera Barat dalam rangka berwisata ke sejumlah objek wisata unggulan Ranah Minang.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Gelombang protes tidak hanya terjadi di media sosial, tapi juga sudah berupa aksi turun ke jalan. Kota Bukittinggi salah satunya. Sejak Minggu sore, 26 Januari 2020, sejumlah warga sudah berada tepat di kawasan Jam Gadang.

Menggunakan spanduk, mereka menolak kedatangan pelancong asal Negeri Tirai Bambu di Bukittinggi. Bahkan, tadi malam mereka juga berada di depan hotel Novotel untuk menghalau turis China agar tidak keluar dan berbaur dengan masyarakat setempat.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Tidak hanya itu saja, berdasarkan informasi yang diterima VIVAnews, masyarakat Kabupaten Tanah Datar, juga menolak kedatangan mereka. Akibatnya, agenda kunjungan turis China ke Tanah Datar dibatalkan pihak manajemen agen travel.

Penolakan warga terhadap kedatangan ratusan turis China di Ranah Minang bukan tanpa alasan. Penyebaran virus corona menjadi salah satu faktor utama. Meski otoritas terkait memastikan 155 tamu negeri Tirai Bambu itu aman dari virus corona, namun masyarakat tetap resah.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Mereka, tidak ingin kedatangan warga China ke Ranah Minang malah membawa virus yang hingga kini diklaim belum ada obatnya. Masyarakat meminta Pemerintah Sumatera Barat segera mengambil langkah konkrit dengan, memulangkan ke 155 turis China itu.

"Ya, informasinya demikian. Di Bukittinggi dari laporan yang saya terima ada penolakan dari warga. Semalam turis itu hanya berada di hotel dan tidak keluar. Yang pembatalan kunjungan ke Tanah Datar pun demikian, tidak jadi. Tapi saya belum dapat laporan resminya," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Novrial, Senin, 27 Januari 2020.

Menurut Novrial, untuk menjawab keresahan masyarakat, pihaknya saat ini sudah mengambil beberapa langkah. Di antaranya, menutup keran kedatangan turis asal China yang dijadwalkan akan berkunjung ke Sumbar usai, rombongan pertama ini kembali ke Negara asalnya.

Namun, untuk memulangkan lebih cepat ke Negara asalnya dari jadwal yang sudah diagendakan oleh agen travel, Novrial belum bisa memastikan itu. Yang jelas, pihaknya saat ini sudah menampung aspirasi masyarakat. Dan akan disampaikan segera mungkin ke pihak manajemen.

"Kita sudah menutup kran kedatangan untuk gelombang kedua. Nah, apakah bisa dipulangkan lebih cepat dari jadwal semula. Belum bisa dipastikan. Kita akan bicarakan dengan manajemen agen travel,"tutup Novrial.

Diketahui, sebanyak 155 turis asal Kota Kunming China, mendarat di Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM) pada Minggu dini hari 26 Januari 2020. Selama berada di Sumatera Barat, rombongan yang datang menggunakan pesawat carteran tersebut akan berkunjung kebeberapa objek wisata unggulan.

Ada dua rombongan turis asal China yang datang ke Sumatera Barat tahun ini. Rombongan pertama dijadwalkan berada di Ranah Minang pada 26 Januari 2020 hingga 31 Januari 2020.
 
Sementara rombongan kedua akan berkunjung usai rombongan pertama kembali ke Kunming China. Selama berada di Ranah Minang, rombongan tersebut akan mengunjungi sejumlah objek wisata unggulan di antaranya, pulau pasumpahan, pagang, swarna dwipa, pulau setan, Danau kembar, danau Singkarak, Pantai Gondoriah dan Istana Pagaruyung.

Sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus corona, Pemerintah Sumatera Barat, melalui kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang Wilayah Kerja Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sebelumnya, sudah memasang dan mensiagakan sejumlah petugas di BIM. Seluruh penumpang yang datang akan diperiksa terlebih dahulu menggunakan alat thermal scanner atau pendeteksi suhu panas tubuh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya