Marak Kerajaan Baru, Jaya Suprana Ingatkan Korupsi Puluhan Triliun
- VIVA/Ridho Permana
VIVAnews - Belakangan ini muncul berita-berita heboh soal kerajaan di sejumlah wilayah. Misalnya saja Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah, ada juga Sunda Empire, dan Keraton Jipang di Cepu-Blora.
Budayawan Jaya Suprana mengingatkan jangan sampai peristiwa tersebut mengalihkan fokus perhatian bangsa Indonesia kepada hal-hal yang lebih signifikan, yang lebih penting bagi bangsa ini.
"Maaf belakangan ini saya tidak sebut nama, tapi kasus-kasus korupsi luar biasa jumlahnya. Bukan miliar, bukannya triliun, puluhan triliun," kata Jaya dalam perbincangan di tvOne, Jumat malam 17 Januari 2020.
Jaya mempersilakan jika fenomena munculnya kerajaan-kerajaan itu dianggap sebagai berita hiburan. Tetapi, tegas dia, jangan sampai berita hiburan tersebut mengalihkan fokus bangsa ini.
"Kita ingin bangsa ini jadi bangsa besar yang bersih. Itu yang saya khawatirkan, jangan sampai," kata dia lagi.
Selain itu, Jaya juga menyarankan masyarakat untuk menggunakan akal sehat. Misalnya ada hal yang dirasa tidak masuk akal, maka tidak perlu diikuti.
"Tipu daya di bidang keuangan, janji-janji bunga yang tinggi, masuk akal nggak? Ada orang menawarkan bunga sampai 20 persen, kalau saya mau ambil itu, ya saya berani mengambil spekulasi yang berat sekali. Gunakanlah akal sehat," katanya.
Lebih lanjut, Jaya mengingatkan sesuatu yang mendasar bagi rakyat Indonesia. "Apakah dengan adanya kerajaan itu, nafkah kita naik, atau turun? Apakah harga beras naik," katanya.
Tapi, di luar kemungkinan adanya pengalihan isu, Jaya sendiri mengaku tertarik juga mendirikan kerajaan. Tapi syaratnya, jika hal itu legal, atau diizinkan oleh negara.
"Kalau boleh, kalau boleh lho ya, saya juga akan bikin kerajaan. Kalau boleh. Saya nggak munafik, kepengen juga jadi raja. Tapi nggak berani saya, dan saya nggak tega menipu," lanjut dia. (ren)