Fakta-fakta Viralnya Sunda Empire
- Youtube
VIVA – Kelompok Sunda Empire sukses bikin penasaran publik. Dia muncul setelah viral di Youtube. Salah satu akun Youtube Ali Mukti menunggah aktivitas kelompok yang berasal dari Bandung, Jawa Barat ini. Kemunculan mereka terbilang menohok setelah ramainya diberitakan soal keraton agung sejagat.
Dari video tersebut, ada seorang orator yang memakai baju seragam warna hitam seperti baju kemiliteran lengkap topi dan pin, termasuk para pengikutnya juga berseragam lengkap.
Di situ, mereka berkumpul di suatu tempat yang memiliki halaman luas dengan membentangkan spanduk.
Dalam sambutannya, tokoh Sunda Empire mengatakan negara kerajaan didirikan pertama kali adalah Vatikan 15 Agustus 1945. Kemudian, Vatikan membentuk negara-negara lain seperti Inggris, Amerika dan seluruhnya.
"Tahun 2020 akan berakhir," katanya seperti dikutip dari Youtube pada Jumat, 17 Januari 2020.
Sebelum masa itu berakhir, kata dia, maka harus disiapkan karena setiap orang akan hadir untuk memperpanjang negerinya.
"Atau kalau tidak, mereka akan berhutang sampai dunia akhirat," ujarnya.
Bisa ampuni aset
Selanjutnya, tokoh Sunda Empire pun mengaku bisa mengampuni sistem penggunaan aset-aset bumi asal mereka mau datang ke Bandung, Jawa Barat.
"Mendaftarkan diri kepada sistem imperium dunia, namanya Kekaisaran Sunda, Kekaisaran Matahari," kata dia.
Jadi, kesadaran berkumpul hanya menunjukkan kepada siapa saja di muka bumi, bahwa kalian tidak perlu mencari siapa, tidak perlu Cina, tidak perlu Amerika, tidak perlu Inggris. Tapi, cukup datang ke Bandung.
"Kalau uang tidak dikunci, ditutup. Kalian akan terus menambah utang 75 tahun berikutnya, dan itu tidak akan mungkin. Karena UU Agraris tentang pertanahan, itu hanya berlaku 75 tahun," jelas dia.
Sampai kiamat
Berdasarkan UU Agraria 1870, bahwa itu hanya berlaku pada suatu kingdom yang bertahan selama 75 tahun. Artinya, state Amerika itu berada di bawah kingdom.
Kemudian, Koloni Brunei di bawah state. Kemudian, republik di bawah koloni. Sehingga, hal itu harus disadari oleh seluruh dunia bahwa negara itu tidak sama levelnya.
"Kalau republik 5 tahun sekali pemilu, kalau koloni 15 tahun sekali laporan pertanggungjawaban, kalau state 35 tahun sekali, kalau kerajaan 75 tahun sekali. Kalau empire sampai dunia kiamat," ucapnya.
Â
Ahmad Farhan