Polisi Dalami Misteri Kerangka Manusia di Bandung

Rumah tempat penemuan kerangka manusia di Kabupaten Bandung.
Sumber :
  • VIVAnews/ Dede Idrus.

VIVA - Petugas kepolisian terus melakukan penyelidikan penemuan kerangka manusia di salah satu rumah di Kompleks Sukamenak Indah Blok I 61 RT 06, RW 04, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Kamis 16 Januari 2020.

Denny Sumargo: Farhat Abbas Mundur, Jangan Terlalu Banyak Ikut Campur

Kerangka tersebut awal mula ditemukan oleh seorang saksi Suherman (45) yang hendak mengontrol serta membersihkan pekarangan rumah tersebut. Suherman menemukan kerangka manusia itu tengah dalam posisi duduk di atas kursi.

Kapolsek Margahayu, Kompol Agus Wahi, mengatakan bahwa petugas kepolisian tengah mendalami kasus tersebut. Namun, pihaknya masih kesulitan mengidentifikasi kerangka manusia tersebut lantaran minimnya saksi.

Heboh Kasus Agus Korban Penyiraman Air Keras, Pakar Pendidikan Autis Buka Suara

"Karena pemilik saat membeli rumah tahun 2014 sudah kosong, tidak terawat dan kumuh. Sehingga setelah dibeli pemilik rumah itu hanya tiga kali datang ke rumah, itu pun tak lama setelah melakukan transaksi," kata Agus.

Agus menuturkan, saat ditemukan kerangka tersebut pintu rumah sudah dalam keadaan terbuka. Kemudian, kaca jendela pecah dan banyak kabel yang tidak berfungsi.

Kasus Agus Makin Memanas, Kini Farhat Abbas Serang Privasi Pratiwi Noviyanthi: Salah Saya Apa?

"Kalau analisa di TKP, kalau orang yang waras tidak akan nyaman duduk di situ. Kedua, kalau orang waras masa sih duduk di situ menggunakan jas hujan, karena itu yang ditemukan," katanya.

Agus menduga kerangka manusia tersebut adalah orang dengan gangguan jiwa. Namun, hal itu masih dalam proses penyelidikan petugas kepolisian.

"Mungkin itu orang keterbelakangan, walaupun gerbang dikunci tapi ada celah yang terbuat dari besi sudah dijebol dan pintu terbuka, dan memang jauh dari pantauan orang dari luar, ramainya juga siang," katanya.

Kendati begitu, dia meminta bantuan kepada warga yang merasa kehilangan sanak keluarganya bisa melaporkan secara langsung kepada kepolisian.

"Sampai saat ini tidak ada laporan. Ada kemarin cuma dari ciri yang disampaikan itu jauh berbeda dengan apa yang ditemukan di TKP," ujar Agus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya