Aktivis Beri KPK Jamu Anti Diare Agar Kuat Usut Kasus PAW Caleg PDIP
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA – Sejumlah aktivis mendatangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendesak lembaga antirasuah itu menuntaskan kasus suap Pergatian Antar Waktu caleg PDIP, yang kini telah menjerat komisioner non aktif KPU Wahyu Setiawan dan tiga orang lainnya sebagai tersangka.
Aktivis dan pengamat politik, Ray Rangkuti mengatakan dia bersama aktivis lainnya menyambangi KPK dengan membawa jamu anti diare untuk memastikan proses hukum kasus tersebut berjalan lancar.
“Pertama karena masalah yang dihadapi oleh KPK di masa mendatang terlihat akan lebih banyak. Kedua, komisioner KPK juga agar tidak mengalami sakit diare karena menyusul OTT KPK yang baru saja dilaksanakan,” kata Ray di kantor KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Januari 2020.
Ray lebih jauh menyinggung soal langkah KPK yang belum juga melakukan penggeledahan di kantor DPP PDIP pasca terkendala beberapa waktu lalu. Sejauh ini penyidik baru menggeledah ruang kerja dan rumah dinas KPU Wahyu Setiawan serta apartemen caleg PDIP Harun Masiku. “Jadi kita tunggu langkah tegas KPK,” kata Ray.
Ray menyadari bahwa yang dilawan KPK dalam mengusut kasus tersebut yakni orang-orang besar dari partai penguasa. Karena itu, Ray mengaku datang bersama para pegiat antikorupsi lainnya ke KPK untuk memberikan dukungan agar tim lembaga superbody itu kuat membongkar skandal suap ini.
“Karena mengingat menjerat nama kepentingan juga jangan sampai Komisioner KPK terkena sakit diare mendengarkan jumlah yang besar ini. Oleh karena itu kami dari civil society atas nama perorangan berinisiatif memberikan jamu anti diare. Mengingat sekarang ini sedang musim penghujan, karena ada saja orang yang mau disidik bisa sakit diare. Jangan sampai juga penyidiknya sakit diare,” kata Ray.
Diare yang biasa mengganggu sistem pencernaan, tiba-tiba mengemuka dan menjadi perbincangan publik karena tiba-tiba menyerang Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Kabar tersebut disampaikan Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, Kamis, 9 Januari 2020.
Wartawan saat itu mencari keberadaan Hasto untuk meminta tanggapan soal OTT KPK yang menyeret dua orang kader PDIP.