Mantul, Desa di Sulsel Ini Ciptakan Alat Pendeteksi Banjir

Desa Lompulle, Sulawesi Selatan ciptakan alat pendeteksi banjir.
Sumber :
  • VIVAnews/ Irfan.

VIVAnews - Sebuah inovasi teknologi tepat guna berupa alat pendeteksi banjir berhasil diciptakan Pemerintah Desa Lompulle, Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.

Usai Nyoblos, Bobby Nasution Pantau Banjir di Kota Medan

Alat ini diyakini mampu mendeteksi kondisi ketinggian air, dan segera memberikan peringatan kepada warga lewat pesan singkat di telepon seluler.

Ketua Tim Inovasi Desa Lompulle, Saharuddin, mengatakan alat temuannya itu dilengkapi tiga sensor berdasarkan level ketinggian debit air di permukaan sungai.

Edy Rahmayadi Tinjau Banjir di Kota Medan Sebelum ke TPS: Rakyat Dulu Diurus!

"Alat ini secara otomatis akan mengirimkan pesan singkat (SMS) ke nomer ponsel yang sebelumnya sudah terdaftar dalam program alat tersebut," ujarnya, Senin, 13 Januari 2020.

Saharuddin menjelaskan alat itu juga dilengkapi dengan sirine yang akan berbunyi secara berkala apabila air sudah mencapai level 2 atau berstatus waspada.

Hari Pencoblosan Pilkada 2024, Kota Medan Diguyur Hujan hingga Banjir

Sirine akan berbunyi tanpa henti dalam jangka waktu tertentu apabila air sudah mencapai level 3 atau berstatus awas untuk memperingatkan warga agar segera mengungsikan barang atau ternaknya ke tempat yang aman.

"Kita juga bisa menanyakan langsung kondisi ketinggian air sungai setiap saat menggunakan alat ini dengan menelepon langsung alat ini, dan secara otomatis, alat ini akan mengirimkan pesan yang berisi informasi ketinggian air sungai," kata Saharuddin.

Kepala Desa Lompulle, Andi Amri Naharuddin, menuturkan dengan diciptakannya alat pendeteksi dini banjir ini masyarakat diharapkan bisa sigap dalam menghadapi kedatangan banjir.

"Desa Lompulle bertransformasi menjadi desa yang siaga bencana dan alat pendeteksi banjir ini pertama di Kabupaten Soppeng," katanya.

Kecamatan Ganra, termasuk salah satu kawasan yang dilanda banjir, Minggu, 12 Januari 2020. Banjir langganan itu diakibatkan meluapnya Sungai Walanae.

BPBD DKI Jakarta mendata ada 15 RT di Jakarta  hingga Kamis, 1 Februari 2024 masih terendam banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi.

61 RT Masih Terendam Banjir Hari Ini Imbas Hujan Deras saat Pencoblosan Pilkada

Data BPBD Jakarta melaporkan per pukul 09.00 WIB, masih ada 61 RT yang masih terendam banjir pada Kamis, 28 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024