Mantul, Desa di Sulsel Ini Ciptakan Alat Pendeteksi Banjir

Desa Lompulle, Sulawesi Selatan ciptakan alat pendeteksi banjir.
Sumber :
  • VIVAnews/ Irfan.

VIVAnews - Sebuah inovasi teknologi tepat guna berupa alat pendeteksi banjir berhasil diciptakan Pemerintah Desa Lompulle, Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.

61 RT Masih Terendam Banjir Hari Ini Imbas Hujan Deras saat Pencoblosan Pilkada

Alat ini diyakini mampu mendeteksi kondisi ketinggian air, dan segera memberikan peringatan kepada warga lewat pesan singkat di telepon seluler.

Ketua Tim Inovasi Desa Lompulle, Saharuddin, mengatakan alat temuannya itu dilengkapi tiga sensor berdasarkan level ketinggian debit air di permukaan sungai.

Usai Nyoblos, Bobby Nasution Pantau Banjir di Kota Medan

"Alat ini secara otomatis akan mengirimkan pesan singkat (SMS) ke nomer ponsel yang sebelumnya sudah terdaftar dalam program alat tersebut," ujarnya, Senin, 13 Januari 2020.

Saharuddin menjelaskan alat itu juga dilengkapi dengan sirine yang akan berbunyi secara berkala apabila air sudah mencapai level 2 atau berstatus waspada.

Edy Rahmayadi Tinjau Banjir di Kota Medan Sebelum ke TPS: Rakyat Dulu Diurus!

Sirine akan berbunyi tanpa henti dalam jangka waktu tertentu apabila air sudah mencapai level 3 atau berstatus awas untuk memperingatkan warga agar segera mengungsikan barang atau ternaknya ke tempat yang aman.

"Kita juga bisa menanyakan langsung kondisi ketinggian air sungai setiap saat menggunakan alat ini dengan menelepon langsung alat ini, dan secara otomatis, alat ini akan mengirimkan pesan yang berisi informasi ketinggian air sungai," kata Saharuddin.

Kepala Desa Lompulle, Andi Amri Naharuddin, menuturkan dengan diciptakannya alat pendeteksi dini banjir ini masyarakat diharapkan bisa sigap dalam menghadapi kedatangan banjir.

"Desa Lompulle bertransformasi menjadi desa yang siaga bencana dan alat pendeteksi banjir ini pertama di Kabupaten Soppeng," katanya.

Kecamatan Ganra, termasuk salah satu kawasan yang dilanda banjir, Minggu, 12 Januari 2020. Banjir langganan itu diakibatkan meluapnya Sungai Walanae.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya