Keren, Ada Bunga Rafflesia Arnoldi Tumbuh di Pohon Kayu

Bunga Rafflesia Arnoldi di Cagar Alam Maninjau, Kabupaten Agam.
Sumber :
  • VIVAnews/Andri Mardiansyah

VIVA – Lagi-lagi, kawasan cagar alam Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kedatangan tamu baru yang mampu menyedot perhatian pecinta tumbuhan langka.

Gandeng Comunale, PP Properti Groundbreaking Kawasan Komersial di Surabaya

Setelah bunga Rafflesia jenis Tuan Mudae dengan diameter kelopak bunga terbesar di dunia, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Resor Agam, kembali menemukan genus tumbuhan bunga parasit tersebut tumbuh di pohon kayu dengan diamater knop atau bonggol bunga mencapai diameter 90 sentimeter.

Temuan ini menambah daftar inventaris temuan BKSDA Resor Agam terhadap tumbuhan langka yang dilindungi tersebut. Tumbuh dan mekar di pohon kayu, tentu saja dari segi estetika akan tampak lebih indah dan memukau. Dari segi fotografi juga merupakan spot cantik untuk diabadikan.

Pesan Buket Bunga dengan Praktis di Athaya

"Yang kita temukan ini Rafflesia jenis Arnoldi. Tumbuhnya di salah satu pohon kayu di hutan cagar alam Maninjau, tepatnya di Jorong Data Simpang Dingin, Nagari Paninjauan, Kecamatan Tanjung Raya. Untuk diameter mencapai 90 sentimeter. Perkiraan mekar sempurna Sabtu besok," kata Ade Putra, petugas Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumatera Barat resor Agam, Kamis, 9 Januari 2020.

Rafflesia Arnoldi ditemukan di Cagar Alam Maninjau, Kabupaten Agam.

Tak Hanya Dekoratif, 7 Tanaman Hias Ini Juga Efektif Menangkal Jamur di Kamar Mandi

Bunga Rafflesia Arnoldi di Cagar Alam Maninjau, Kabupaten Agam. (Foto: Andri Mardiansyah/VIVAnews)

Menurut Ade Putra, dari 19 kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Barat, sebaran populasi bunga Rafflesia baik untuk jenis Arnoldi maupun Tuan Mudae paling banyak ditemukan di Kabupaten Agam.

Berdasarkan catatan yang ada, terdapat 13 titik sebaran populasi. Dan itu berada di kawasan hutan cagar alam Maninjau. Dengan fase tumbuh dan mekar per triwulan sekali.

"Di Kabupaten Agam ini paling banyak titik sebaran populasi Rafflesia. Tumbuh dan mekarnya per triwulan sekali. Diameternya pun bervariasi.

Mengingat sebaran populasinya cukup banyak, BKSDA kata Ade, juga memberikan kesempatan kepada siapa saja yang penasaran dengan keindahannya, untuk datang dan melihat langsung fenomena mekarnya Rafflesia ini.

Namun, tentu harus didampingi oleh petugas BKSDA. Karena, selain hutan yang akan dimasuki adalah kawasan cagar alam, Rafflesia juga merupakan tumbuhan yang dilindungi.

Petugas nantinya bisa mengawasi setiap pengunjung yang datang, memberikan arahan dan ilmu pengetahuan tentang keberadaan Rafflesia dan apa itu hutan cagar alam.

"Silakan datang, tentu harus kita dampingi. Karena ini bunga langka yang dilindungi, serta tumbuhnya di kawasan cagar alam. Kita juga bisa berbagi ilmu dengan pengunjung," ujar Ade.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya