Jokowi Sebut Kapal China Cuma Masuk ZEE, Bukan Teritorial RI
- Biro Pers Istana
VIVA – Presiden Joko Widodo menyebut kapal China yang ada di perairan Kepulauan Natuna Provinsi Kepulauan Riau, hanya melintas di kawasan Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE.
Dalam keterangan yang dikutip dari siaran Biro Pers Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi mengatakan ZEE bisa dilewati semua kapal.
"Yang ada (kapal asing) hanya masuk ke zona ekonomi eksklusif. Itu lewat semua kapal bisa," ucap Presiden Jokowi, Rabu, 8 Januari 2019.
Maka, kata Jokowi, kapal tersebut tidak berada di teritorial Indonesia. Walau bisa dilintasi semua kapal, tetapi Indonesia memiliki hak berdaulat atas kekayaan alam di dalamnya. Juga berhak menggunakan kebijakan hukumnya.
Oleh sebab itu, apabila ada kapal dari negara asing yang hendak memanfaatkan kekayaan alam di zona tersebut, sah untuk dihalau atau diusir pergi, karena Indonesia adalah negara berdaulat.
Presiden sendiri tiba di Pangkalan Angkatan Laut Terpadu Selat Lampa sekitar pukul 11.47 WIB dan langsung menyapa awak kapal. Tak berselang lama, Presiden menaiki Kapal Republik Indonesia (KRI) Usman Harun yang tengah bersandar di dermaga.
Dari atas KRI Usman Harun, sekira sepuluh menit Presiden meninjau situasi di Perairan Natuna bersama sejumlah jajaran yang mendampinginya, antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Saya ke sini juga ingin memastikan penegakan hukum atas hak berdaulat kita, hak berdaulat negara kita Indonesia atas kekayaan sumber daya alam laut kita di zona ekonomi eksklusif. Kenapa di sini hadir Bakamla dan Angkatan Laut? Untuk memastikan penegakan hukum yang ada di sini," jelasnya. (ase)