KKP Siap Fasilitasi 120 Nelayan Pantura yang Ingin Melaut di Natuna

Laut Natuna
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Kementerian Kelautan dan Perikanan mengaku siap memfasilitasi 120 nelayan Pantai Utara Jawa atau Pantura untuk melaut di perairan Natuna. Hal ini, merespons langkah Menkopolhukam, Mahfud MD yang berencana mengirim nelayan ke laut Natuna. 

Terpopuler: Nelayan Bongkar Kepalsuan Konten Abu Janda, Ditangkap Polisi usai Sebut Masuk Akpol Berbayar

Langkah Ini, juga menyusul masuknya kapal asing dari China, untuk menangkap ikan wilayah sah RI di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) itu. Para nelayan RI itu diminta memanfaatkan sumber daya laut dan perikanan yang ada di wilayah Natuna. 

"Tentu, nanti kalau ternyata mereka mau (melaut), kita fasilitasi untuk itu. Fasilitas infrastruktur yang harus kita siapkan," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Agus Suherman di Jakarta, Rabu 8 Januari 2020. 

Jawaban Gubernur Menohok Terkait Ada HGB dan SHM di Laut Jawa Timur

Dia mengatakan, pemerintah akan menambah fasilitas Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) di utara Natuna. Ini melengkapi fasilitas yang sebelumnya sudah dibangun di selatan Natuna, yaitu SKPT Selat Lampa.

"Pelaksanaan (pembangunan) 2021, sekarang perencanaan pematangan dan segala macam," ucap dia. 

Kasus Pagar Laut, Titiek Soeharto Minta Semua Kementerian Lawan Oligarki

Dia memperkirakan, pembangunan konstruksi fasilitas itu bisa selesai sekitar satu sampai dua tahun, artinya bisa selesai pada 2023. Untuk saat ini, nelayan diharapkan bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di SKPT Selat Lampa.

"Kan, sekarang nelayan sudah bisa fasilitasi di Selatan, tetapi untuk mendekatkan di Utara kita bangun satu lagi," tambah dia. 

Terkait pengaman pantai atau coast guard, menurutnya, itu bukan wilayahnya. Pihaknya fokus memfasilitasi nelayan dan optimalisasi sumber daya ikan. Namun begitu, dia menyebut keamanan nelayan di Natuna dijamin.

"Aman lah kalau kita masuk di Utara Natuna kita," tegasnya. (asp)

Bendera China.

Trump Tarik AS dari Perjanjian Perubahan Iklim, China "Tidak Peduli" dan Teruskan Transisi Hijau

China mengaku tidak mengambil pusing soal lanskap internasional yang berkembang, termasuk soal keputusan Amerika Serikat mundur dari Perjanjian Iklim Paris 2016.

img_title
VIVA.co.id
24 Januari 2025