BPPT Modifikasi Cuaca, Antisipasi Hujan Ekstrem Tengah Januari 2020
- bbc
Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT, Tri Handoko Seto, mengatakan teknologi modifikasi cuaca bertujuan untuk menambah ataupun mengurangi curah hujan dengan cara menyemai garam ke awan.
"Menurut prediksi hujan berapa, dan realitanya hujan berapa. Itulah jumlah pengurangan curah hujan yang bisa kita lakukan. Tapi pengalaman selama ini 30-40 persen, selalu angkanya diangka itu," katanya.
Seto melanjutkan, metode ini tidak memiliki dampak negatif kepada lingkungan dan kualitas air.
"Sudah kita uji bahwa semua hasil air hujan (disemai) tidak ada perubahan signifikan. Kalau awalnya golongan A setelah kita semai tetap golongan A. Tidak ada perubahan kualitas," katanya.
Cara menyemai awan, kata Seno, dilakukan menggunakan pesawat angkut yang membawa berton-ton garam. Kemudian, pesawat tersebut memasukan garam tersebut kedalam inti awan.
"Bagaimana caranya garam ini masuk dalam awan, bisa menyerempet pinggirnya, bisa masuk ke tengah jika tidak berbahaya. Kalau sangat berbahaya bisa dari samping dan dibantu angin dia bisa masuk," katanya.
Cara menyemai awan dengan tujuan mengurangi curah hujan yang dipraktekan BPPT, kata Seto, baru pertama kali dilakukan di dunia.
"Iya (pertama kali di dunia). Teknologi modifikasi cuaca dimana-mana sudah ada tapi pengurangan curah hujan, yang melaksanakan kita saja," katanya.
Langkah modifikasi yang `telat sekali`