BPPT Modifikasi Cuaca, Antisipasi Hujan Ekstrem Tengah Januari 2020
- bbc
"Misalkan ada kedatangan awan banyak dari sebelah barat Sumatera, kita mencegat awan itu di Selat Sunda dan laut Jawa, kita semai dengan garam, NHCL. Kita harap ada hujan di Selat Sunda sehingga jatuh di laut, dengan demikian hujan di Jabodetabek akan berkurang curahnya," kata Kepala BPPT, Hammam Riza.
Dari pagi hingga siang pada Jumat, 3 Januari 2020, telah dilakukan tiga kali penyemaian dengan menggunakan dua pesawat TNI AU, yaitu pesawat angkut CN 295 yang mampu mengangkut 2,4 ton garam sekali terbang dan pesawat Cassa 212 dengan kapasitas 800 kilogram garam.
Menurut Hammam, jika garam itu semai bisa menghasilkan sekian juta kubik air hujan yang turun sebelum tiba di Jabotabek dan sekitarnya.
Wakil Asisten Operasi Panglima TNI Marsekal Pertama TNI Jorry Soleman Koloay mengatakan TNI AU siap mengerahkan pesawat-pesawat yang dibutuhkan untuk menyukseskan operasi ini.
"Seberapa mau dibutuhkan pesawat, kita siap. Kita juga siap mendukung groun crews, air crews, rute-rute penerbangan, koordinasi dengan air traffic control, kohanudnas," kata Jorry.
Teknologi modifikasi cuaca juga telah digunakan oleh Indonesia untuk mengurangi kebakaran hutan dan lahan yang melanda Indonesia pada musim kemarau lalu.
Menurut Kepala BNPB Doni Monardo, modifikasi cuaca pada periode Agustus hingga November lalu, dikerahkan tiga pesawat TNI AU untuk menciptakan hujan di titik-titik panas.
"Kita merasakan sekali manfaat dari modifikasi cuaca dimana kebakaran bisa kita kurangi, walaupun tidak bisa tuntas 100 persen tapi beberapa daerah di wilayah Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng dan Kalsel bisa berkurang, bisa dibayangkan jika tidak dapat bantuan TMC," katanya.
Bagaimana cara menyemai awan?