Kemendikbud Beri Tunjangan Guru Terdampak Bencana Selama Tiga Bulan
- VIVA/Muhammad AR
VIVA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud Nadiem Makarim menjanjikan uang tunjangan bagi guru yang terdampak bencana alam selama tiga bulan.
"Kami sudah berencana dan akan melakukan tunjangan khusus bagi guru-guru yang terdampak banjir dan hujan diberikan selama tiga bulan," kata Nadiem, saat meninjau lokasi terdampak bencana di SD Negeri Ciri Mekar 02, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 6 Januari 2020.
Kemendikbud menilai, peran penting guru dalam mengedukasi dan adaptasi saat kondisi bencana di lingkungan sekolah. Karena itulah, kesejahteraan guru menjadi sangat penting dalam kondisi seperti sekarang.
Dalam kesempatan ini, Nadiem menyampaikan turut berduka kepada seluruh korban bencana. Dia mengapresiasi para siswa yang masih semangat dan ceria dalam belajar di situasi bencana.Â
"Tadi luar biasa, saya berkunjung bertemu sama adik-adik SD, mukanya semuanya ceria, luar biasa memang anak-anak kita, mereka masih belajar walaupun di bawah tenda," katanya.
Mengenai penanganan sekolah, Nadiem menambahkan, Kemendikbud memiliki program bantuan terhadap sekolah yang terdampak bencana. Kementeriran berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk penyaluran bantuan.
“Nah, maksud hari ini kita meninjau dan memberikan bantuan berupa 100 paket sekolah school kit, seragam sekolah Pramuka, alat tulis, dll, satu unit tenda darurat, 600 eksemplar buku belajar mandiri, 150 eksemplar materi esensial, biar adek-adek enggak ketinggalan pelajarannya. Sama 1.800 buku cerita dan buku lainnya, agar cinta membaca terus terjalin," kata Nadiem.
Roboh
Peristiwa robohnya atap dan bangunan SD Negeri 02 Ciri Mekar 02, mengakibatkan kerugian besar. Selain bangunan sekolah, komputer hingga mebeler rusak mencapai Rp1,6 miliar.Â
"Bangunan saja kita waktu itu sepuluh tahun lalu Rp882 juta sama meja kursi semua sampai komputer Rp.850 juta," kata Kepala Sekolah SD Negeri Ciri Mekar 02, Siti Choiriah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Entis Sutisna mengatakan, sekolah itu masuk rencana rehab tahun 2020, dengan total anggaran Rp1,4 miliar untuk bangunan dua lantai. Anggaran itu dinaikkan dari angka sebelumnya yang hanya Rp800 juta. Sementara itu, untuk lelang, akan dipercepat dan pengawasannya diawasi ketat.
Mengenai rehab bangunan apakah ada bantuan dari pemerintah pusat, Nadiem menjawab akan membantu dan berkordinasi dengan pemerintah daerah setempat. (asp)