RI akan Kirim Nelayan ke Natuna untuk 'Wujudkan Kehadiran Negara'
![Cuplikan video yang menunjukkan KRI Tjiptadi-381 menghalau kapal Coast Guard China saat melakukan patroli di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, akhir Desember lalu. - DISPEN KOARMADA I/Antarafoto](https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2020/01/06/5e12d4dc0503d-indonesia-akan-kirim-nelayan-ke-natuna-untuk-wujudkan-kehadiran-negara_665_374.jpg)
- bbc
Salah satu anggaran terbesar, kata Riswanto, adalah untuk bahan bakar (BBM). Pasalnya, kapal-kapal pencari ikan dengan kapasitas di atas 30 GT harus menggunakan BBM Industri; sementara untuk ke Natuna dibutuhkan kapal dengan kapasitas di atas 100 GT.
"Dulu itu ketika tidak ada pencabutan harga BBM untuk subsidi, kita mampu ke sana, dan banyak," tutur Riswanto.
"Tapi ketika subsidi dicabut, dibatasi hanya untuk 30 GT ke bawah, dan untuk 30 GT ke atas kita harus memakai BBM Industri, otomatis itu akan menambah biaya operasional yang ada padahal kita sifatnya adalah mencari ikan yang belum tentu dapat."
Bagaimanapun, Riswanto menyatakan para nelayan siap untuk ke Natuna kendati dengan risiko berhadapan dengan kapal-kapal China.
"Ya, selagi negara mau melindungi dan mengamankan nelayan-nelayan kita, tidak masalah," pungkasnya.