Logo BBC

RI akan Kirim Nelayan ke Natuna untuk 'Wujudkan Kehadiran Negara'

Cuplikan video yang menunjukkan KRI Tjiptadi-381 menghalau kapal Coast Guard China saat melakukan patroli di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, akhir Desember lalu. - DISPEN KOARMADA I/Antarafoto
Cuplikan video yang menunjukkan KRI Tjiptadi-381 menghalau kapal Coast Guard China saat melakukan patroli di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, akhir Desember lalu. - DISPEN KOARMADA I/Antarafoto
Sumber :
  • bbc

"Kira-kira setahun lalu presiden memerintahkan untuk memperkuat pengamanan terhadap Natuna agar negara hadir, minimal dalam dua hal: pertama, peningkatan patroli dan kedua, aktivitas nelayan kita di sana," kata Mahfud di hadapan wartawan.

Ia menambahkan bahwa dirinya telah bicara dengan pihak Istana, diwakili menteri sekretariat negara, yang meminta pihaknya untuk menjaga kedaulatan negara di Natuna dan mewujudkan kehadiran negara.

"Dan kita sudah mulai merealisasikan, penguatan pasukan ke sana sudah mulai bergerak, kemudian kegiatan nelayan dan penghidupan nelayan di daerah sana juga akan ditingkatkan," tutur Mahfud.

Nelayan menyatakan siap

Perwakilan pihak nelayan yang hadir di Kemenkopolhukam menyatakan siap untuk berlayar di perairan Natuna dan mendukung kedaulatan Indonesia.

Riswanto, ketua dewan perwakilan cabang Tegal dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, mengatakan beberapa nelayan memiliki kapal dengan kapasitas di atas 100 Gross Ton (GT), yang mampu digunakan untuk mencari ikan di Natuna Utara.

Namun pihaknya belum membahas perincian rencana ini dengan Kemenkopolhukam, termasuk kemampuan para nelayan, perlindungan yang diberikan pemerintah, serta koordinasi dengan nelayan lokal.

"Tadi dari pak deputi akan menampung masukan-masukan apa yang menjadi permasalahan nanti di lapangan terkait dengan perizinan kita di sana seperti apa, kemudian fasilitas kita di sana seperti apa," kata ungkap Riswanto kepada wartawan.

Nelayan asal Tegal itu menjelaskan, perjalanan dari Jawa ke Natuna membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit. Ongkos mencari ikan, yang satu perjalanan membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan, bisa mencapai Rp500 juta.