Ratapan Siswa di Bekas Sekolah yang Hilang Disapu Banjir Bandang Lebak
- VIVAnews/Yandi Deslatama
VIVA – Banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak, Banten, menyisakan duka bagi warga sekitar. Tak hanya rumah dan fasilitas umum yang hancur, banjir bandang juga merobohkan bangunan sekolah di Kecamatan Lebak Gedong, Lebak.
Seperti di SDN 02 Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, yang seluruh bangunannya hancur dan rata dengan tanah karena dihantam banjir bandang pada Rabu, 1 Januari 2020 lalu.
Hanya tersisa pondasi sekolahnya saja, bahkan ada di beberapa bagian lantai sekolah mereka ikut tersapu derasnya banjir bandang di Sungai Cibeurang. Pondasi sekolahnya di beberapa titik pun hilang, lantaran SDN 02 Banjar Irigasi memang berada di bantaran sungai.
Meski sekolahnya telah hancur, namun para siswa tetap semangat datang ke bekas bangunan sekolah mereka yang sudah rata dengan tanah. Para siswa mendapatkan trauma healing dari para guru dan anggota kepolisian dari Polda Banten.
Tangis haru mewarnai para guru dan siswa, yang seharusnya menjadi hari pertama mereka bersekolah dan penuh canda tawa.
"Sedih, pinginya tetep sekolah seperti dulu. Tetep semangat buat sekolahnya. Temen-temen juga pada kesini, semanget sekolahnya," kata siswa Kelas VI SDN 02 Banjar Irigasi, Mutia, ditemui di reruntuhan sekolahnya, Senin, 6 Januari 2020.
Siswi Kelas III, Chairunnisa juga mengaku tetap bersemangat belajar bersama teman-temannya, meski sekolahnya telah hancur. Dia mengaku masih trauma dengan musibah yang menimpa kampungnya, namun Nisa memberanikan diri untuk berangkat sekolah seorang diri.
"Berangkat sendiri. Pinginnya tetep sekolah," kata Nisa saat ditemui di bekas sekolah yang rata dengan tanah.
Foto: Bangunan sekolah SDN 02 Banjar Irigasi yang rata dengan tanah disapu banjir bandang.
SDN 02 Banjar Irigasi memiliki 332 siswa dan delapan ruang kelas. Namun kini seluruh bangunannya telah hilang. Proses belajar mengajar akan tetap dilakukan di Majlis Taklim dan Madrasah Diniyah (MD).
Sebelum banjir bandang menghancurkan wilayah Kabupaten Lebak, untuk sampai ke SDN 02 Banjar Irigasi hanya bisa dilalui dengan menyeberangi jembatan, namun jembatan penghubung itu hancur tersapu kuatnya air banjir bandang.
Untuk sementara waktu, untuk menghubungkan akses antar kampung, telah berdiri jembatan dari bambu yang dibuat oleh Taruan Siaga Bencana (Tagana) Banten.
"Ya seperti yang dilihat, semua sudah rata sama tanah. Kita akan proses belajar mengajar di majlis taklim dan madrasah diniyah. Ya mereka tetap pada datang ke sekolah, karena memang hari ini hari pertama masuk sekolah. Ada orang tua yang nanya ke saya, saya bilang sekolah tetap lanjut, kumpul di bekas sekolah kita. Tenda sekolah darurat juga belum ada," kata Kepala Sekolah SDN 02 Banjar Irigasi, Ujang Abdul Rahman, ditempat yang sama.
Para siswa mendapatkan trauma healing dan motivasi dari guru dan anggota kepolisian dari Polda Banten. Mereka bernyanyi, bermain dan berdoa bersama. Nampak para siswa dan guru tak mampu menahan rasa sedihnya dan saling berpelukkan untuk menguatkan satu sama lainnya.
"Tadi kita sama-sama menguatkan, bernyayi, berdoa bersama juga. Saya juga punya anak, saya sedih, keinget anak saya juga. Tapi saya, kita, harus saling menguatkan satu sama lain. Tadi juga banyak yang mau jadi polisi sama polwan," kata personil Polda Banten, Kompol Rizky Salatun, ditemui usai mengisi trauma healing kepada para siswa.