Menhub Resmikan Jalur Layang Kereta Api Rp 2,86 Triliun di Medan
- VIVAnews/Putra Nasution
VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan jalur layang kereta api Kota Medan-Bandara Kualanamu Internasional Airport di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Moda transportasi ini merupakan pelayanan kepada calon penumpang pesawat di Bandara Kualanamu.
“Agar jangan sampai kita membangun transportasi massal, tetapi tidak maksimal. Karena itu kita gelar diskusi,” ungkap Budi Karya di Stasiun Besar Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu 4 Januari 2020.
Pembangunan jalur layang kereta api pertama di Sumut menghubungkan Stasiun Kereta Api dengan Bandara Kualanamu sepanjang jalur 10,8 kilometer. Budi Karya mengatakan dengan kondisi Kota Medan merupakan kota megametropolitan harus memiliki transportasi modern.
"Kita harap, jalur layang ini memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam menggunakan kereta api," ungkap Menhub.
Namun sayangnya, semenjak dioperasikan pada 1 Desember 2019, jumlah penumpang kereta di jalur layang hanya mengalami kenaikan penumpang sekitar 10 persen. Dengan jumlah itu, menurut Budi Karya belum maksimal. Meski menunjukan hasil positif.
"Belum optimal. Perlu dipikirkan penambahan stasiun dan opsi lainnya, agar penumpang yang naik bisa lebih banyak," tutur Budi Karya.
Pembangunan Jalur Layang Kereta Api Bandara Kualanamu dibiayai lewat APBN/SBSN. Pelaksanaan proyek tahun anggaran 2015-2019 sebesar Rp 2,86 triliun. Budi Karya berharap dapat mengurai kemacetan di Kota Medan.
"Supaya Medan tidak macet. Jika semua ke bandara menggunakan kereta api. Makanya, kemacetan akan berkurang," jelas Budi Karya.
Pelaksana Tugas Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, mengungkapkan dengan kehadiran jalur layang memberikan nuasa baru bagi transportasi di Kota Medan, dan menekan kemacetan.
“Kita mengapresiasi beroperasinya jalur layang kereta api ini. Semoga transportasi massal menjadi pilihan utama masyarakat,” kata Akhyar didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Medan, Iswar Lubis.
Disampaikannya bahwa Stasiun Besar Medan nantinya akan menjadi pusat dari angkutan antarmoda yang beroperasi di Kota Medan. Dengan begitu, transportasi massal menjadi angkutan utama dan pilihan bagi warga Medan dan sekitarnya.
“Nantinya interchange angkutan massal antarmoda di Kota Medan, adanya di sini. Sehingga, ini jadi jawaban kebutuhan angkutan massal kita,” kata Akhyar. (ren)