Usai Banjir Parah, Warga Kini Diserang Diare dan Penyakit Kulit
- ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
VIVA - Enam daerah ditetapkan berstatus tanggap darurat pasca-terjadi banjir akibat cuaca ekstrem. Di antaranya Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Indramayu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Juanita, menjelaskan balita dan orang dewasa mengalami gangguan kesehatan akibat banjir parah di enam daerah itu.
“Melihat pasien yang berobat mereka banyak yang influenza, ada beberapa yang diare, terus tadi itu penyakit kulit, pegal-pegal karena memang kecapean. Kita punya rentan, tapi bervariasi ada balita ada juga dewasa. Balita kena ISPA biasanya,” ujar Juanita seusai dialog Jabar Punya Informasi (Japri) ‘Eksisting dan Penanggulangan Bencana di Jabar’ di Gedung Sate Kota Bandung, Jumat, 3 Januari 2020.
Dari data sementara, korban banjir di Bekasi tergolong paling parah dibandingkan Bogor dan Kabupaten Bandung Barat. “Paling banyak Bekasi. Kami melihat secara keseluruhan karena luas kecamatannya ya. Bandung Barat juga, kalau Bogor bisa ditanggulangi,” katanya.
Juanita mengatakan pengawasan pola sehat warga terdampak banjir menjadi salah satu prioritas Dinkes Jawa Barat untuk menekan potensi kotor dalam kesehariannya. “Kita menjaga kesehatan diri sendiri dengan pola sehat, kesehatan lingkungan. Makan harus cuci tangan untuk mencegah diare, terus akses air bersih,” katanya.
Tidak hanya itu, instansinya juga mengawasi konsumsi makanan warga terdampak untuk menekan potensi serangan penyakit diare. “Inspeksi untuk makanan, pelayanan kesehatan kita terjunkan dokter ke semua, Puskesmas kita optimalkan, posko kesehatan,” katanya.