Modifikasi Cuaca, Hujan di Jakarta Akan Digeser ke Selat Sunda
- VIVAnews/Eduward
VIVA – TNI Angkatan Udara bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melakukan upaya modifikasi cuaca setelah hujan lebat mengguyur Jakarta dan wilayah sekitarnya. Dari Lanud Halim Perdanakusuma, satu pesawat CN - 295, terlihat mengangkut alat untuk menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Yuyu Sutisna, mengatakan rekayasa hujan ini juga dilakukan ke sejumlah wilayah. Tujuannya guna mengurai awan sebelum hujan turun.
"Misal hari ini konsentrasi awan di laut Jawa, di Utara Jawa sangat tinggi. Kita lihat di foto satelit ini akan bergerak ke timur ke Sulawesi Selatan itu akan kita antisipasi," kata Yuyun sesaat sebelum operasi dimulai, Jumat 3 Januari 2020.
Yuyu mengatakan, pesawat yang membawa garam terbang dengan ketinggian 10 ribu-16 ribu kaki. Selain CN- 295, pantauan VIVAnews, ada juga pesawat jenis Cassa 212 yang ikut membawa garam bersama tim dari BPPT di dalam kabin. Setiap pesawat membawa kurang lebih 2,4 ton garam.
"Kemudian garam yang akan ditabur sudah siap 10 ton kita sudah siap di tempat lain untuk digeser ke sini," ujarnya menjelaskan.
Di kesempatan yang sama, Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Fajar Adriyanto, mengatakan pihaknya sebelum terbang memantau pergerakan awan dan arah angin sebelum menabur garam. Dalam operasi kali ini kemungkinan besar hujan diturunkan di sekitar perairan Selat Sunda.
"Dari Selat Sunda kita pantau banyak awan," ujarnya.
Fajar menegaskan, penaburan garam supaya hujan turun di perairan. Hal itu sekaligus memindahkan hujan yang selama dua hari turun dengan intensitas tinggi di sekitar wilayah Ibu Kota. "Ini kita mencegah supaya hujan tidak tambah parah." [mus]